IHSG Dibuka Melemah 12,84 Poin di Awal Tahun
Senin, 4 Januari 2016 10:49 WIB
Pialang mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan di Gedung Bursa Efek Jakarta, Senin (10/8). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak melemah 0,57 persen menjadi 788,39 poin.
"Sentimen negatif dari bursa di kawasan Asia membuat IHSG pada awal perdagangan pagi ini bergerak melemah," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.
Kendati demikian, ia mengatakan, bulan pertama tahun ini pasar bakal menantikan fenomena Efek Januari dimana pelaku pasar saham akan melakukan akumulasi saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah yang pada bulan Desember banyak mengalami tekanan.
"Jika fenomena January Effect terjadi, kami masih menyarankan untuk mengambil posisi akumulasi pada saham-saham terkait konstruksi," katanya.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pelaku pasar juga sedang menanti data ekonomi Indonesia yang akan diumumkan pekan ini.
Badan Pusat Statistik, menurut dia, memprediksi terjadi kenaikan inflasi ke angka 0,5 persen pada Desember 2015 bersamaan dengan hari raya keagamaan.
Pertumbuhan ekonomi 2016, ia melanjutkan, diperkirakan membaik dari tahun sebelumnya dengan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 5,3 persen.
Selain itu, ia mengatakan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 sampai 5,5 persen.
"Optimisme terhadap ekonomi Indonesia 2016 itu dapat menjaga laju IHSG untuk bergerak positif pada pekan ini," kata Nico.
Sementara di tingkat regional, indeks Hang Seng turun 460,97 poin (2,10 persen) menjadi 21.453,43; indeks Nikkei melemah 492,30 poin (2,59 persen) ke level 18.453,43; dan Straits Times melemah 38,58 poin (1,34 persen) ke posisi 2.844,15.
"Sentimen negatif dari bursa di kawasan Asia membuat IHSG pada awal perdagangan pagi ini bergerak melemah," kata Kepala Riset Universal Broker, Satrio Utomo.
Kendati demikian, ia mengatakan, bulan pertama tahun ini pasar bakal menantikan fenomena Efek Januari dimana pelaku pasar saham akan melakukan akumulasi saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah yang pada bulan Desember banyak mengalami tekanan.
"Jika fenomena January Effect terjadi, kami masih menyarankan untuk mengambil posisi akumulasi pada saham-saham terkait konstruksi," katanya.
Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pelaku pasar juga sedang menanti data ekonomi Indonesia yang akan diumumkan pekan ini.
Badan Pusat Statistik, menurut dia, memprediksi terjadi kenaikan inflasi ke angka 0,5 persen pada Desember 2015 bersamaan dengan hari raya keagamaan.
Pertumbuhan ekonomi 2016, ia melanjutkan, diperkirakan membaik dari tahun sebelumnya dengan Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini berada di kisaran 5,3 persen.
Selain itu, ia mengatakan, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2 sampai 5,5 persen.
"Optimisme terhadap ekonomi Indonesia 2016 itu dapat menjaga laju IHSG untuk bergerak positif pada pekan ini," kata Nico.
Sementara di tingkat regional, indeks Hang Seng turun 460,97 poin (2,10 persen) menjadi 21.453,43; indeks Nikkei melemah 492,30 poin (2,59 persen) ke level 18.453,43; dan Straits Times melemah 38,58 poin (1,34 persen) ke posisi 2.844,15.
Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Seleksi Petugas Haji 2025 tingkat daerah dibuka, Ini syarat dan tahapannya
04 November 2024 16:41 WIB
Pendaftaran CPNS Kemenag dibuka 1 September, lulusan Ma'had Aly bisa daftar
01 September 2024 10:52 WIB
Pelatihan Bahasa Inggris USM Internationalization and Development 2024 dibuka rektor
11 July 2024 17:22 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017