Jenazah Rico dengan diangkut mobil ambulans RS Bhayangkara Polri tiba di rumah duka Dukuh Jayan Senting Boyolali sekitar pukul 05.20 WIB, dan disambut isak tangis oleh keluarga, sanak saudara, kerabat, dan tetangga korban yang sudah menunggu sejak Sabtu (16/1) malam.

Jenazah Rico setiba rumah duka langsung dilakukan upacara pemakamam, kemudian dibawa ke masjid desa setempat yang berada di depan rumah korban untuk disalatkan.

Jenazah Rico setelah disalatkan, kemudian langsung dibawa ke tempat memakaman desa setempat yang jaraknya sekitas 200 meter dari rumah duka.

Ratusan orang pelayat, termasuk Kepala Polres Boyolali AKBP Budi Sartono, ikut mengantar ke tempat peristirahatan terakhir almarhum Rico di kampung halamannya.

Rico merupakan warga sipil yang menjadi korban teror bom oleh jaringan teroris di Pos Polisi Thamrin Jakarta, Kamis (14/1) siang.

Menurut Sigit Mulyono Putro (45), paman korban, jenazah Rico tiba di rumah duka sekitar pukul 05.20 WIB dengan sebuah mobil ambulans milik RS Bhayangkara Polri Jakarta.

"Jenazah setelah disalatkan di masjid depan rumah duka langsung dimakamkan ke tempat pemakaman desa setempat sekitar pukul 07.00 WIB," kata Sigit.

Sigit mengatakan bahwa keponakannya tersebut meninggal karena terkenal ledakan bom di Pos Polisi yang dilakukan pelaku teroris. Setelah diidentifikasi jenazahnya di RS Bhayangkara, kemudian diizinkan dibawa pulang untuk dimakamkan.

Rico sejak kecil ikut bersama orang tuanya, Joko Mulyanto dan Jumini, ke Jakarta. Keluarga Rico ini berdomisili di daerah Condet, Jakarta.

"Saya berharap pemerintah segera menangkap otak teror bom di Jakarta," kata Sigit.