Tokoh Pers Nasional Astrid Adinegoro Meninggal Dunia
Senin, 11 April 2016 10:28 WIB
Dokumen foto Astrid Soerjo Adinegoro (kanan) bersama Preskom Harian Waspada, Tribuana Said. (ANTARA)
Putri bungsu pejuang pers nasional Djamaluddin Adinegoro alias Djamaluddin Gelar Datuk Madjo Sutan itu disemayamkan di rumah duka Jalan Banyumas nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat, dan akan dimakamkan di San Diego Hills, Cikarang, Jawa Barat, selepas waktu Shalat Dzuhur.
Semasa hidupnya, Bu Astri --demikian kalangan pers menyebutnya-- menjadi salah seorang anggota Dewan Penasehat Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan pernag melanjutkan surat kabar Neraca yang didirikan ayahandanya.
Astrid juga sangat aktif dalam kegiatan Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang setiap tahun diselenggarakan PWI Pusat untuk mengenang sekaligus meneruskan semangat Adinegoro sebagai wartawan multitalenta, juga sebagai kartograf (pembuat peta), penulis cerpen dan novel, serta pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) di Bukitinggi.
Astrid mengharapkan Anugerah Jurnalistik Adinegoro menjadi peluang bagi seluruh wartawan Indonesia untuk berkompetisi membuat laporan jurnalistik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Mantan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) PWI Pusat itu menyatakan, "Ini menjadi peluang pula bagi wartawan di daerah, mulai dari Papua hingga Aceh menjadi pemenang Anugerah Adinegoro.
Astrid, yang alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), juga berharap bahwa wartawan Indonesia selalu memacu kreativitasnya dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, seperti yang dicita-citakan Adinegoro semasa hidupnya.
"Sudah waktunya pula para wartawan bisa mengembangkan jurnalisme sastrawi yang dapat diterima masyarakat. Sekarang ini kan kecenderungan pemberitaan terkesan serba instan," ujarnya saat mengumumkan Anugerah Adinegoro 2008.
Berikut ini dokumen video Astrid Soerjo Adinegoro di YouTube: http://www.youtube.com/watch?v=UppMvXQtqRM
Semasa hidupnya, Bu Astri --demikian kalangan pers menyebutnya-- menjadi salah seorang anggota Dewan Penasehat Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan pernag melanjutkan surat kabar Neraca yang didirikan ayahandanya.
Astrid juga sangat aktif dalam kegiatan Anugerah Jurnalistik Adinegoro yang setiap tahun diselenggarakan PWI Pusat untuk mengenang sekaligus meneruskan semangat Adinegoro sebagai wartawan multitalenta, juga sebagai kartograf (pembuat peta), penulis cerpen dan novel, serta pendiri Radio Republik Indonesia (RRI) di Bukitinggi.
Astrid mengharapkan Anugerah Jurnalistik Adinegoro menjadi peluang bagi seluruh wartawan Indonesia untuk berkompetisi membuat laporan jurnalistik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Mantan Direktur Konfederasi Wartawan ASEAN (CAJ) PWI Pusat itu menyatakan, "Ini menjadi peluang pula bagi wartawan di daerah, mulai dari Papua hingga Aceh menjadi pemenang Anugerah Adinegoro.
Astrid, yang alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), juga berharap bahwa wartawan Indonesia selalu memacu kreativitasnya dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, seperti yang dicita-citakan Adinegoro semasa hidupnya.
"Sudah waktunya pula para wartawan bisa mengembangkan jurnalisme sastrawi yang dapat diterima masyarakat. Sekarang ini kan kecenderungan pemberitaan terkesan serba instan," ujarnya saat mengumumkan Anugerah Adinegoro 2008.
Berikut ini dokumen video Astrid Soerjo Adinegoro di YouTube: http://www.youtube.com/watch?v=UppMvXQtqRM
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017