Pelaku UKM Didorong untuk Berani Ekspor
Minggu, 17 April 2016 18:45 WIB
ilustrasi
Semarang, Antara Jateng - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) Jawa Tengah terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) untuk berani melakukan ekspor.
"Sebetulnya proses ekspor itu sangat mudah, tidak sesulit yang dibayangkan para pelaku UKM," kata Ketua Asperindo Jawa Tengah Tony Winarno di Semarang, Minggu.
Menurut dia, yang dibutuhkan oleh UKM adalah berani melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang mau diajak kerja sama.
"Pada dasarnya semua harus terintegrasi, di sini ada komunitasnya, ada ekosistem, ada perbankan, penjamin, logistik, media online marketing, dan trading company," katanya.
Menurut dia, tanpa kerja sama sejumlah pihak yang terintegrasi tersebut UKM tidak mungkin berani untuk berangkat ekspor sendiri.
"Dengan adanya perhatian dan keterlibatan sejumlah pihak tersebut, UKM cukup melakukan produksi dan memastikan kualitas produksinya," katanya.
Sementara itu, UKM juga harus aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan "online marketing" atau pemasaran melalui jaringan internet.
"Dalam hal ini perusahaan 'online marketing' nantinya akan mencarikan pasar bagi para pelaku UKM. Pelaku UKM cukup memastikan kesinambungan produksi mereka," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya melalui perusahaan perdagangan Tiga Inti Permata merangkul pihak-pihak terkait untuk memberikan sosialisasi kepada para pelaku UKM agar berani untuk melakukan ekspor.
Selain itu, pada sosialisasi tersebut pihaknya juga ingin mengubah pola pikir pelaku UKM bahwa ekspor tidak harus dilakukan jika volume produksi sudah banyak, tetapi cukup sesuai pesanan.
"Target kami cukup 30-40 UKM setiap kota yang kami datangi itu sudah cukup bagus," katanya.
"Sebetulnya proses ekspor itu sangat mudah, tidak sesulit yang dibayangkan para pelaku UKM," kata Ketua Asperindo Jawa Tengah Tony Winarno di Semarang, Minggu.
Menurut dia, yang dibutuhkan oleh UKM adalah berani melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang mau diajak kerja sama.
"Pada dasarnya semua harus terintegrasi, di sini ada komunitasnya, ada ekosistem, ada perbankan, penjamin, logistik, media online marketing, dan trading company," katanya.
Menurut dia, tanpa kerja sama sejumlah pihak yang terintegrasi tersebut UKM tidak mungkin berani untuk berangkat ekspor sendiri.
"Dengan adanya perhatian dan keterlibatan sejumlah pihak tersebut, UKM cukup melakukan produksi dan memastikan kualitas produksinya," katanya.
Sementara itu, UKM juga harus aktif menjalin kerja sama dengan perusahaan "online marketing" atau pemasaran melalui jaringan internet.
"Dalam hal ini perusahaan 'online marketing' nantinya akan mencarikan pasar bagi para pelaku UKM. Pelaku UKM cukup memastikan kesinambungan produksi mereka," katanya.
Terkait hal itu, pihaknya melalui perusahaan perdagangan Tiga Inti Permata merangkul pihak-pihak terkait untuk memberikan sosialisasi kepada para pelaku UKM agar berani untuk melakukan ekspor.
Selain itu, pada sosialisasi tersebut pihaknya juga ingin mengubah pola pikir pelaku UKM bahwa ekspor tidak harus dilakukan jika volume produksi sudah banyak, tetapi cukup sesuai pesanan.
"Target kami cukup 30-40 UKM setiap kota yang kami datangi itu sudah cukup bagus," katanya.
Pewarta : Aris Wasita
Editor : hernawan
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Kadin: UMKM Kota Semarang Harus Naik Kelas Agar Mampu Bersaing di Tingkat Global
18 January 2017 7:32 WIB, 2017
BPJS Ketenagakerjaan Berikan Pelatihan dan Sertifikasi Pekerja Konstruksi
27 September 2016 16:43 WIB, 2016