Jakarta, Antara Jateng - Politisi Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan Ketua Umum Setya Novanto dan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie menyatakan posisi Ade Komarudin tetap menjadi Ketua DPR sesuai komitmen yang diambil ketika pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa.

"Pak Setya Novanto dan Pak Aburizal Bakrie sudah memberikan garansi bahwa Ketua DPR tetap dipegang Pak Akom dan Ketua Fraksi Golkar tergantung Ketua Umum Golkar," kata Firman di Gedung Nusantara II, Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, kemenangan Novanto juga berkat andil Akom setelah Akom dengan jiwa besar mengundurkan diri ketika dia masih berpeluang terpilih pada putaran kedua.

Firman menilai langkah Akom itu sebagai upaya menghindari konflik berkepanjangan dan agar Golkar segera berkonsentrasi melakukan tugas kepartaian dan legislasi.

"Maka pertimbangan Pak Akom karena masih muda toh juga menjadi pimpinan DPR memberikan mandat ke Novanto menjadi Ketum," ujarnya.

Firman menilai, kemenangan Novanto itu adalah sharing dari Akom untuk mewujudkan semangat akomodatif yang menjadi tujuan Munas Rekonsiliasi.

Dia mengatakan, kesepakatan yang diambil antara Akom, Novanto, dan ARB menjadi pembelajaran proses demokrasi di Golkar karena semuanya mengedepankan kepentingan partai.

"Sesuai komitmen ketika Akom mengundurkan diri kan sudah berkonsultasi dengan tim intinya Mbak Titiek, Pak Hidayat, saya, Bambang Soesatyo, dan Misbakhun," katanya.

Selain itu dia mengatakan, Munaslub mempengaruhi perubahan yang terjadi pada struktur fraksi karena merupakan kepanjangan partai.

Dia mendapat informasi mengenai dua nama yang akan menggantikan Novanto sebagai Ketua Fraksi Golkar karena Setnov akan mengundurkan diri.

"Nama yang mencuat ada Pak Roem Kono dan Aziz Syamsuddin. Mereka semua adalah kader yang memiliki pengalaman namun pertimbangannya dari ketua umum terpilih," katanya.

Firman berharap, Munaslub lalu memiliki semangat rekonsiliasi sehingga tercermin pada representasi dari semua kekuatan yang disatukan kembali agar Golkar bisa eksis kembali.