Presiden tak cuma Blusukan ke Pasar, tetapi juga ke Pengepul Sapi
Rabu, 8 Juni 2016 13:42 WIB
Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta, Antara Jateng - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak hanya melakukan blusukan ke pasar-pasar tetapi juga pusat-pusat penggemukan dan pengepulan sapi demi menemukan fakta di balik tingginya harga daging sapi.
"Pemerintah harus benar-benar hadir dan menurut saya Pak Jokowi penting untuk melanjutkan jurus blusukan-nya itu. Bukan hanya ke pasar, tetapi ke pusat-pusat penggemukan sapi, pengepul sapi, juga kepada pihak-pihak yang selama ini dalam ekspor impor sapi, untuk menemukan fakta," kata Hidayat di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga mempertanyakan mengapa selain harga daging sapi tetap tinggi, yakni di atas Rp100 ribu per kilogramnya, juga terjadi kelangkaan daging di sejumlah wilayah.
"Ya memang aneh ya, harga daging naik terus. Dulu bahkan dikaitkan dengan adanya pesta korupsi. Tetapi sekarang harga daging tetap di atas RP100 ribu. Karena memang tidak masuk akal juga, di negeri yang sangat kaya akan peternakannya, terjadi kelangkaan daging," kata dia.
Senada dengan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Hidayat menduga ada peran kartel di balik tingginya harga daging.
"Seperti yang dikatakan pak Oesman, itu kan ada kartel," kata dia.
Presiden, lanjut Hidayat, harus benar-benar memastikan instruksinya pada menteri benar-benar terlaksana.
"Jadi memang menurut saya, Pak Jokowi untuk betul-betul memastikan bahwa apa yang beliau harapkan bisa terlaksana. Ya, kalau Presiden hanya diam saja, ya wibawa beliau ada di mana," tutur dia.
"Pemerintah harus benar-benar hadir dan menurut saya Pak Jokowi penting untuk melanjutkan jurus blusukan-nya itu. Bukan hanya ke pasar, tetapi ke pusat-pusat penggemukan sapi, pengepul sapi, juga kepada pihak-pihak yang selama ini dalam ekspor impor sapi, untuk menemukan fakta," kata Hidayat di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga mempertanyakan mengapa selain harga daging sapi tetap tinggi, yakni di atas Rp100 ribu per kilogramnya, juga terjadi kelangkaan daging di sejumlah wilayah.
"Ya memang aneh ya, harga daging naik terus. Dulu bahkan dikaitkan dengan adanya pesta korupsi. Tetapi sekarang harga daging tetap di atas RP100 ribu. Karena memang tidak masuk akal juga, di negeri yang sangat kaya akan peternakannya, terjadi kelangkaan daging," kata dia.
Senada dengan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta, Hidayat menduga ada peran kartel di balik tingginya harga daging.
"Seperti yang dikatakan pak Oesman, itu kan ada kartel," kata dia.
Presiden, lanjut Hidayat, harus benar-benar memastikan instruksinya pada menteri benar-benar terlaksana.
"Jadi memang menurut saya, Pak Jokowi untuk betul-betul memastikan bahwa apa yang beliau harapkan bisa terlaksana. Ya, kalau Presiden hanya diam saja, ya wibawa beliau ada di mana," tutur dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017