Harga Minyak Turun Akibat Penguatan Dolas AS
Selasa, 12 Juli 2016 8:23 WIB
ilustrasi - Aktivitas pengeboran minyak (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
New York, Antara Jateng - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa pagi WIB), seiring kekhawatiran akan kelebihan pasokan global kedepan serta penguatan dolar AS.
"Pasar minyak tetap defensif setelah penurunan harga pekan lalu, seiring pertanyaan sejauh mana peningkatan produksi OPEC dapat menunda rebalancing pada keseimbangan pasokan/permintaan global," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 65 sen menjadi 44,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak WTI merosot sekitar tujuh persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, menetap pada 46,25 dolar AS per barel, turun 51 sen dari penutupan Jumat (8/7).
Para pedagang masih bereaksi terhadap penurunan persediaan minyak mentah komersial AS pekan lalu dan kenaikan jumlah rig minyak aktif di AS, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Laporan Baker Hughes pada Jumat (8/7) tentang jumlah rig pengeboran aktif di Amerika Serikat, barometer aktivitas produksi di masa depan, menunjukkan kenaikan sebesar 10 rig pada pekan lalu menjadi 351 rig, kenaikan kelima dalam enam minggu.
Pada saat yang sama tahun lalu, pengebor memiliki 645 rig minyak yang beroperasi.
"Pasar minyak tetap defensif setelah penurunan harga pekan lalu, seiring pertanyaan sejauh mana peningkatan produksi OPEC dapat menunda rebalancing pada keseimbangan pasokan/permintaan global," kata Tim Evans dari Citi Futures.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus turun 65 sen menjadi 44,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak WTI merosot sekitar tujuh persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, patokan global, menetap pada 46,25 dolar AS per barel, turun 51 sen dari penutupan Jumat (8/7).
Para pedagang masih bereaksi terhadap penurunan persediaan minyak mentah komersial AS pekan lalu dan kenaikan jumlah rig minyak aktif di AS, kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Laporan Baker Hughes pada Jumat (8/7) tentang jumlah rig pengeboran aktif di Amerika Serikat, barometer aktivitas produksi di masa depan, menunjukkan kenaikan sebesar 10 rig pada pekan lalu menjadi 351 rig, kenaikan kelima dalam enam minggu.
Pada saat yang sama tahun lalu, pengebor memiliki 645 rig minyak yang beroperasi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Selamatkan lingkungan, Pertiwi Kilang Cilacap-Mom's Go Green gelar kumpulkan minyak jelantah
09 September 2024 19:27 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017