Arcandra Pastikan Persoalannya telah selesai sebelum Pelantikan
Jumat, 14 Oktober 2016 16:44 WIB
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengucapkan sumpah jabatan saat upacara pelantikan yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016). Presiden melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, da
Jakarta Antara Jateng - Arcandra Tahar memastikan seluruh persoalan terkait dirinya telah selesai sebelum pelantikannya sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Saya kira semua persoalannya sudah diselesaikan dan Alhamdulilah saya sekarang dilantik oleh Bapak Presiden," kata Arcandra Tahar setelah pelantikan Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Arcandra sempat diangkat menjadi Menteri ESDM pada Juli lalu sebelum Presiden memberhentikannya pada 14 Agustus 2016 karena masalah kewarganegaraannya.
Namun pada 1 September 2016, Menkumham mengeluarkan surat yang mengukuhkan kembali status kewarganegaraan Indonesia bagi Arcandra.
Setelah dilantik, Arcandra mengatakan akan bekerja sama dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam hal merevitalisasi sektor energi di Indonesia.
Ia menambahkan Indonesia membutuhkan figur seperti Jonan untuk mewujudkan reformasi sektor energi.
"Dalam hal ini kita butuh figur Pak Jonan dan saya sepenuhnya akan mendukung Pak Jonan dalam menjalankan tugas-tugas di Kementerian ESDM," katanya.
Sebagaimana Jonan yang dihubungi Istana pada sekitar pukul 11.00 WIB siang ini, Arcandra mengaku baru dihubungi beberapa jam sebelum pelantikan atas dirinya yang dilakukan pada pukul 13.30 WIB.
"Kayaknya beberapa jam sebelum ini," kata Arcandra.
Ia mengaku tidak mempersoalkan status dan penunjukkan dirinya sebagai wakil menteri sedangkan sebelumnya ia justru diangkat sebagai Menteri ESDM.
"Seperti yang pernah saya ucapkan semoga niat saya pulang diluruskan kembali. Di mana pun ditempatkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Bapak Presiden dan saya siap untuk mengabdi di mana pun dan kapan pun," katanya.
Menurut dia, sudah menjadi konsekuensi bagi dirinya sebagai orang Indonesia yang bersedia untuk pulang dan mengabdi bagi bangsa dan negara.
Sementara terkait posisi Wakil Menteri ESDM yang sebelumnya tidak ada dalam nomenklatur, Arcandra menganggap Presiden tentu memiliki pertimbangan khusus atas posisi tersebut.
"Sebagai warga negara Indonesia tentu saya harus mendukung apapun yang diputuskan oleh Bapak Presiden," kata pria berdarah Padang itu.
"Saya kira semua persoalannya sudah diselesaikan dan Alhamdulilah saya sekarang dilantik oleh Bapak Presiden," kata Arcandra Tahar setelah pelantikan Menteri ESDM dan Wakil Menteri ESDM di Istana Negara Jakarta, Jumat.
Arcandra sempat diangkat menjadi Menteri ESDM pada Juli lalu sebelum Presiden memberhentikannya pada 14 Agustus 2016 karena masalah kewarganegaraannya.
Namun pada 1 September 2016, Menkumham mengeluarkan surat yang mengukuhkan kembali status kewarganegaraan Indonesia bagi Arcandra.
Setelah dilantik, Arcandra mengatakan akan bekerja sama dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam hal merevitalisasi sektor energi di Indonesia.
Ia menambahkan Indonesia membutuhkan figur seperti Jonan untuk mewujudkan reformasi sektor energi.
"Dalam hal ini kita butuh figur Pak Jonan dan saya sepenuhnya akan mendukung Pak Jonan dalam menjalankan tugas-tugas di Kementerian ESDM," katanya.
Sebagaimana Jonan yang dihubungi Istana pada sekitar pukul 11.00 WIB siang ini, Arcandra mengaku baru dihubungi beberapa jam sebelum pelantikan atas dirinya yang dilakukan pada pukul 13.30 WIB.
"Kayaknya beberapa jam sebelum ini," kata Arcandra.
Ia mengaku tidak mempersoalkan status dan penunjukkan dirinya sebagai wakil menteri sedangkan sebelumnya ia justru diangkat sebagai Menteri ESDM.
"Seperti yang pernah saya ucapkan semoga niat saya pulang diluruskan kembali. Di mana pun ditempatkan dan ini adalah keputusan terbaik yang diambil oleh Bapak Presiden dan saya siap untuk mengabdi di mana pun dan kapan pun," katanya.
Menurut dia, sudah menjadi konsekuensi bagi dirinya sebagai orang Indonesia yang bersedia untuk pulang dan mengabdi bagi bangsa dan negara.
Sementara terkait posisi Wakil Menteri ESDM yang sebelumnya tidak ada dalam nomenklatur, Arcandra menganggap Presiden tentu memiliki pertimbangan khusus atas posisi tersebut.
"Sebagai warga negara Indonesia tentu saya harus mendukung apapun yang diputuskan oleh Bapak Presiden," kata pria berdarah Padang itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017