Jokowi-JK Imbau Masyarakat Tetap Tenang
Kamis, 3 November 2016 17:43 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan). (ANTARA /Yudhi Mahatma )
Jakarta Antara Jateng - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau agar masyarakat Indonesia, khususnya warga Ibu Kota Jakarta, tetap tenang dalam menjalani aktivitas keseharian terkait unjuk rasa Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI yang rencananya dilakukan pada Jumat (4/11).
"Ya bekerja seperti biasanya, yang sekolah ya sekolah seperti biasanya," kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Istana Merdeka pada Kamis sore.
Menurut Presiden, dirinya tidak akan berada di luar Ibu Kota pada saat unjuk rasa tersebut dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Sementara itu, Wapres JK juga menegaskan dirinya akan berada di Kantor Wapres mendampingi Jokowi.
JK meminta agar semua pihak melakukan unjuk rasa dengan tertib dan saling menjaga keamanan agar tidak disusupi provokator.
"Tinggal kita hormati, kita sama-sama Jumatan yang baik, berdoa yang baik. Insya Allah aman-aman saja. Kalau pun ada masalah, ya kita yang juga susah semua. Kalau ada yang berbuat mulai menyusup ya hati-hati," ujar JK.
Wapres mengingatkan agar unjuk rasa tidak berakhir ricuh karena dapat memberi efek negatif bagi perekonomian.
Selain itu, JK juga mengatakan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian berjanji melakukan penegakan hukum terhadap laporan dugaan kesalahan ucapan petahana cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Jadi bagi pemerintah, bagi Presiden dan saya, ya kita jalankan saja demokrasi, demokrasi yang baik," ujar Wapres.
Sebelumnya pada Senin (10/10), Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok telah mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam terkait ucapannya yang dinilai sejumlah pihak melecehkan kitab suci.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga telah menerima pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama mengenai unjuk rasa tersebut pada Selasa (1/11).
Pemerintah mengimbau agar unjuk rasa dapat berlangsung dengan teratur dan mewaspadai penyusup yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan acara tersebut.
"Ya bekerja seperti biasanya, yang sekolah ya sekolah seperti biasanya," kata Presiden Jokowi saat jumpa pers di Istana Merdeka pada Kamis sore.
Menurut Presiden, dirinya tidak akan berada di luar Ibu Kota pada saat unjuk rasa tersebut dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Sementara itu, Wapres JK juga menegaskan dirinya akan berada di Kantor Wapres mendampingi Jokowi.
JK meminta agar semua pihak melakukan unjuk rasa dengan tertib dan saling menjaga keamanan agar tidak disusupi provokator.
"Tinggal kita hormati, kita sama-sama Jumatan yang baik, berdoa yang baik. Insya Allah aman-aman saja. Kalau pun ada masalah, ya kita yang juga susah semua. Kalau ada yang berbuat mulai menyusup ya hati-hati," ujar JK.
Wapres mengingatkan agar unjuk rasa tidak berakhir ricuh karena dapat memberi efek negatif bagi perekonomian.
Selain itu, JK juga mengatakan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian berjanji melakukan penegakan hukum terhadap laporan dugaan kesalahan ucapan petahana cagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Jadi bagi pemerintah, bagi Presiden dan saya, ya kita jalankan saja demokrasi, demokrasi yang baik," ujar Wapres.
Sebelumnya pada Senin (10/10), Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok telah mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam terkait ucapannya yang dinilai sejumlah pihak melecehkan kitab suci.
Sementara itu, Presiden Jokowi juga telah menerima pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan PB Nahdlatul Ulama mengenai unjuk rasa tersebut pada Selasa (1/11).
Pemerintah mengimbau agar unjuk rasa dapat berlangsung dengan teratur dan mewaspadai penyusup yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan acara tersebut.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017