Akademisi: Pahlawan Beri Contoh Jihad yang Benar
Jumat, 11 November 2016 13:57 WIB
Dokumentasi peziarah meletakkan sekuntum bunga mawar merah di atas nisan makam Pahlawan Revolusi, Jenderal TNI Ahmad Yani, usai upacara ziarah nasional, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Kamis (10/11/2016). Upacara tersebut dalam rangka memp
Jakarta Antara Jateng - Akademisi UIN Syarif Hidayatulah, Bambang Pranowo, mengatakan generasi sekarang hendaknya meneladani para pahlawan yang telah menerapkan jihad secara benar.
"Kemerdekaan negeri ini merupakan hasil jihad para pahlawan yang disemangati oleh ajaran Islam, bukan jihad yang keliru seperti yang dilakukan kelompok radikal," kata dia, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jihad di era kemerdekaan adalah dengan merawat dan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan.
"Jadi, salah besar kalau kita malah merusak NKRI ini," kata guru besar sosiologi agama itu.
Ia mengatakan generasi muda Indonesia perlu memperdalam pemahamannya mengenai resolusi jihad yang ditanamkan KH Hasyim Asyari, Bung Tomo, dan Panglima Besar Jenderal Soedirman agar tidak gampang terpengaruh propaganda jihad kelompok radikal.
Selain itu, pemahaman sejarah kepahlawanan juga harus benar-benar ditanamkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, baik melalui jalur formal maupun nonformal.
"Kalau dulu ada program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Itu harus digalakkan lagi, apalagi dalam UUD 45 disebutkan bahwa bela negara itu wajib. Tapi pelaksanaannya harus disesuaikan dengan gaya generasi muda," kata Bambang.
Menurut dia pelajaran P4 bisa dilakukan melalui pertunjukan seni budaya, olahraga, lomba-lomba, dan pertunjukan film-film sejarah perjuangan yang dilakukan pahlawan bangsa masa lalu.
"Film-film seperti itu harus diputar di depan anak-anak muda. Dengan begitu rasa cinta tanah air dan kebangsaan generasi muda akan lebih kuat dalam membendung masuknya budaya dan propaganda kekerasan," kata dia.
"Kemerdekaan negeri ini merupakan hasil jihad para pahlawan yang disemangati oleh ajaran Islam, bukan jihad yang keliru seperti yang dilakukan kelompok radikal," kata dia, di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jihad di era kemerdekaan adalah dengan merawat dan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan.
"Jadi, salah besar kalau kita malah merusak NKRI ini," kata guru besar sosiologi agama itu.
Ia mengatakan generasi muda Indonesia perlu memperdalam pemahamannya mengenai resolusi jihad yang ditanamkan KH Hasyim Asyari, Bung Tomo, dan Panglima Besar Jenderal Soedirman agar tidak gampang terpengaruh propaganda jihad kelompok radikal.
Selain itu, pemahaman sejarah kepahlawanan juga harus benar-benar ditanamkan kepada masyarakat, khususnya generasi muda, baik melalui jalur formal maupun nonformal.
"Kalau dulu ada program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Itu harus digalakkan lagi, apalagi dalam UUD 45 disebutkan bahwa bela negara itu wajib. Tapi pelaksanaannya harus disesuaikan dengan gaya generasi muda," kata Bambang.
Menurut dia pelajaran P4 bisa dilakukan melalui pertunjukan seni budaya, olahraga, lomba-lomba, dan pertunjukan film-film sejarah perjuangan yang dilakukan pahlawan bangsa masa lalu.
"Film-film seperti itu harus diputar di depan anak-anak muda. Dengan begitu rasa cinta tanah air dan kebangsaan generasi muda akan lebih kuat dalam membendung masuknya budaya dan propaganda kekerasan," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
SMOM Kilang Cilacap ajak Perwira Pertamina tak lelah teladani-warisi nilai pahlawan
10 November 2024 13:55 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017