Turki Serang Basis Milisi Kurdi Terkait Bom Istanbul
Senin, 12 Desember 2016 18:58 WIB
ilustrasi: Sejumlah tank tentara Turki dan prajurit Suriah dukungan Turki menuju kota Jarablus di perbatasan Suriah terlihat dari kota Karkamis, Turki, di tenggara provinsi Gaziantep, Turki, Rabu (24/8/2016). (REUTERS/Stringer)
Istanbul, Antara Jateng - Pesawat-pesawat tempur Turki melakukan serangan udara terhadap objek yang dimiliki Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara, Minggu (11/12) malam, dan menghancurkan markas militan serta posisi dan tempat penyimpanan senapan di sekitarnya, demikian pernyataan dari pihak militer setempat.
Serangan yang disebut mentargetkan wilayah Zap di Irak, terjadi beberapa jam setelah satu cabang PKK mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman Sabtu (10/12) malam yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya di luar sebuah stadion sepak bola Istanbul.
Kelompok milisi PKK, yang telah berperang selama pemberontakan tiga dasawarsa di wilayah mayoritas Kurdi di sebelah tenggara Turki, berbasis di pegunungan Irak utara dan telah secara teratur menjadi target pesawat-pesawat tempur Turki sejak gencatan senjata selama dua tahun akhirnya "hancur" pada bulan Juli tahun lalu.
Lebih dari 40 ribu orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk beberapa ribu yang tewas sejak pertempuran dimulai kembali pada tahun lalu.
Hal tersebut mengembalikan pertempuran ke tingkat yang tidak terlihat lagi sejak dekade 1990-an.
Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa menuduh PKK sebagai salah satu organisasi teroris, demikian Reuters.
Serangan yang disebut mentargetkan wilayah Zap di Irak, terjadi beberapa jam setelah satu cabang PKK mengaku bertanggung jawab atas dua pemboman Sabtu (10/12) malam yang menewaskan 38 orang dan melukai 155 lainnya di luar sebuah stadion sepak bola Istanbul.
Kelompok milisi PKK, yang telah berperang selama pemberontakan tiga dasawarsa di wilayah mayoritas Kurdi di sebelah tenggara Turki, berbasis di pegunungan Irak utara dan telah secara teratur menjadi target pesawat-pesawat tempur Turki sejak gencatan senjata selama dua tahun akhirnya "hancur" pada bulan Juli tahun lalu.
Lebih dari 40 ribu orang telah tewas dalam konflik tersebut, termasuk beberapa ribu yang tewas sejak pertempuran dimulai kembali pada tahun lalu.
Hal tersebut mengembalikan pertempuran ke tingkat yang tidak terlihat lagi sejak dekade 1990-an.
Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa menuduh PKK sebagai salah satu organisasi teroris, demikian Reuters.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Palestina minta Palang Merah tekan Israel agar berhenti serang Gaza
13 November 2023 13:20 WIB, 2023
Antisipasi banjir, BPBD Boyolali pasang perangkat peringatan dini di Sungai Serang
28 December 2022 15:54 WIB, 2022
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017