Memikirkan Kematian Mendorong Hasrat Belanja
Rabu, 14 Desember 2016 8:26 WIB
(pixabay)
Jakarta, Antara Jateng - Saat berhadapan dengan pikiran bahwa mereka akan meninggal, orang-orang cenderung berbelanja, membeli lebih banyak dari biasanya, sementara kebiasaan boros tidak berubah menurut para peneliti di Kanada dalam riset barunya.
Profesor Michel Laroche dari Sekolah Bisnis John Molson, penulis utama hasil studi itu, mengatakan riset menunjukkan kematian bisa membuat orang mempertanyakan pandang tentang dunia mereka berdasar penghargaan pada diri mereka.
"Dengan kata lain, berpikir tentang kematian tampaknya akan membuat orang makin teguh berpegang pada keyakinan mereka karena itu cara menghadapi kematian," katanya sebagaimana dikutip laman Independent.
Para peneliti di Laroche dan HEC Montréal sampai pada temuan itu setelah kepada 503 mahasiswa Amerika Utara tentang bagaimana cara mereka menahan diri untuk tidak membeli barang.
Para partisipan secara acak dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok diminta mendeskripsikan apa yang mereka rasakan bila akan meninggal sebentar lagi, sementara kelompok kontrol diminta melaporkan bagaimana perasaan mereka bila harus melewati prosedur gigi yang menyakitkan.
Peneliti kemudian membuat survei mengenai bagaimana perilaku mereka saat membeli produk berbeda.
Mereka yang diidentifikasi sebagai orang yang lebih hemat cenderung membeli barang-barang setelah berpikir tentang kematian.
"Ini menunjukkan bahwa konsumen seperti itu melihat belanja dan memiliki barang atau jasa sebagai sumber penting untuk harga diri. Saat mereka berpikir tentang kematian, mereka untuk membelinya karena itu membuat mereka merasa lebih baik," jelas Marcelo Nepomuceno, asisten profesor di HEC Montreal.
"Orang yang tahu bahwa pikiran tentang kematian bisa berujung pada belanja terlalu banyak sekarang dalam posisi menghindarkan diri mereka dari pikiran-pikiran semacam itu sebelum berbelanja," tambah dia.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Profesor Michel Laroche dari Sekolah Bisnis John Molson, penulis utama hasil studi itu, mengatakan riset menunjukkan kematian bisa membuat orang mempertanyakan pandang tentang dunia mereka berdasar penghargaan pada diri mereka.
"Dengan kata lain, berpikir tentang kematian tampaknya akan membuat orang makin teguh berpegang pada keyakinan mereka karena itu cara menghadapi kematian," katanya sebagaimana dikutip laman Independent.
Para peneliti di Laroche dan HEC Montréal sampai pada temuan itu setelah kepada 503 mahasiswa Amerika Utara tentang bagaimana cara mereka menahan diri untuk tidak membeli barang.
Para partisipan secara acak dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok diminta mendeskripsikan apa yang mereka rasakan bila akan meninggal sebentar lagi, sementara kelompok kontrol diminta melaporkan bagaimana perasaan mereka bila harus melewati prosedur gigi yang menyakitkan.
Peneliti kemudian membuat survei mengenai bagaimana perilaku mereka saat membeli produk berbeda.
Mereka yang diidentifikasi sebagai orang yang lebih hemat cenderung membeli barang-barang setelah berpikir tentang kematian.
"Ini menunjukkan bahwa konsumen seperti itu melihat belanja dan memiliki barang atau jasa sebagai sumber penting untuk harga diri. Saat mereka berpikir tentang kematian, mereka untuk membelinya karena itu membuat mereka merasa lebih baik," jelas Marcelo Nepomuceno, asisten profesor di HEC Montreal.
"Orang yang tahu bahwa pikiran tentang kematian bisa berujung pada belanja terlalu banyak sekarang dalam posisi menghindarkan diri mereka dari pikiran-pikiran semacam itu sebelum berbelanja," tambah dia.
Penerjemah: Nanien Yuniar
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng DIY berikan santunan ke ahli waris PPS Sugimin
06 December 2024 22:07 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY sama KPU beri santunan petugas KPPS yang wafat
06 December 2024 21:52 WIB
BPJAMSOTEK serahkan santunan kematian perangkat RT/RW di Kecamatan Ngaliyan
14 October 2024 9:53 WIB
Garuda Indonesia bersama Kemenag Jateng serahkan santunan kematian Rp125 juta
02 October 2024 8:45 WIB