
Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan sasar guru IGTKI

Karanganyar (ANTARA) - Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan menyasar guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), salah satunya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surakarta Teguh Wiyono di sela penyerahan santunan kematian kepada salah satu guru di Kabupaten Karanganyar, Rabu, mengingatkan pentingnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.
"Karena banyak manfaat yang bisa diterima oleh peserta dan menjadi jaminan perlindungan jika terjadi risiko sosial saat bekerja sehari-hari," katanya.
Oleh karena itu, dikatakannya, para guru harus mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Jadi bukan hanya yang ada di kota dan badan usaha saja yang dapat menjadi peserta, tapi juga semua orang yang bekerja dan menghasilkan nilai ekonomi untuk menghidupi dirinya dan keluarganya," kata Teguh.
Sementara itu penyerahan santunan kematian guru TK Bangsri 01 Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, atas nama Kalih Dian Sukowati tersebut dilakukan secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar Agam Bintoro.
Manfaat Program Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan kepada ahli waris sebesar Rp42 juta.
"Sebesar apapun manfaat yang diberikan tidak mampu menggantikan kehadiran almarhumah di tengah-tengah keluarga, tetapi hal tersebut merupakan wujud negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja Indonesia," katanya.
Ia mengatakan almarhumah Kalih terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sejak Juli 2023.
Pada kesempatan yang sama Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Karanganyar Uun Setiady mengatakan guru IGTKI Kabupaten Karanganyar telah terlindungi dua program BPJamsostek yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
"Jaminan kematian adalah santunan yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja. Manfaat yang diterima ahli waris tadi yaitu jaminan kematian sebesar Rp42 juta," katanya.
Terkait hal itu ia mengimbau kepada seluruh pekerja baik pekerja formal maupun informal untuk mengikuti program yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
"Karena BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya meng-cover pegawai kantoran tapi juga pekerja informal seperti petani, nelayan, pedagang, UMKM semua dapat dilindungi," katanya.
Baca juga: Komisi IV DPR RI pastikan ketersediaan pasokan sembako di Solo
Pewarta : Aris Wasita
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025