Pasar Ternak Kranggan Didukung Sentra Peternakan Rakyat
Jumat, 16 Desember 2016 14:11 WIB
Bupati Temanggung Bambang Sukarno (berpeci) meninjau tempat penjualan ternak usai meresmikan Pasar Ternak Terpadu Kranggan Temanggung, Jumat. Foto: Heru S/ANTARAJATENG.COM
Temanggung, Antara Jateng - Pasar Ternak Terpadu Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, bakal didukung sentra peternakan rakyat di Kecamatan Kranggan sebagai pemasok ternak di pasar tersebut, kata Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono.
"Guna memperkuat keberadaan pasar ternak terpadu dalam mensuplai ternak telah kami bentuk sentra peternakan rakyat di Kecamatan Kranggan yang akan menjadi model pengembangan kawasan peternakan berbasis pengembangan sapi potong," katanya di Temanggung, Jumat.
Ia mengatakan hal tersebut usai peresmian Pasar Ternak Terpadu Kranggan oleh Bupati Temanggung, Bambang Sukarno.
Slamet mengatakan pasar ternak terpadu ini merupakan pengelolaan perdagangan ternak yang diintegrasikan dengan informasi harga ternak dan pelayanan kesehatan hewan sehingga diharapkan akan tercipta perdagangan yang transparan dan ternak yang dijualbelikan merupakan ternak yang sehat.
Ia mengatakan pasar ternak terpadu ini dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama tahun 2015 dengan anggaran Rp3,1 miliar untuk membangun prasarana dasar pasar ternak, seperti tambatan ternak sapi dan domba, tempat penurunan ternak, dan sarana prasarana pendukung perdagangan ternak berupa kios dan los. Tahap kedua tahun 2016 dengan anggaran Rp600 juta untuk merehabilitasi perparkiran roda empat, saluran drainase, pintu gerbang, dan lampu penerangan.
Secara teknis, katanya sarana prasarana pasar ternak yang terbangun saat ini telah dapat dioperasionalkan untuk penyelenggaraan perdagangan ternak, namun untuk mengoptimalkan perdagangan ternak di pasar ternak ini pihaknya mengusulkan pada bupati agar tercipta suasana yang lebih nyaman, aman, dan tertib maka perlu disempurnakan.
"Berdasarkan DED pasar ternak terpadu, kebutuhan sarana prasarana pasar ternak yang terpadu saat ini baru 60 persen tercukupi dan untuk penyempurnaan masih dibutuhkan anggaran Rp2,5 miliar yaitu untuk membangun talud karena kondisi pasar ternak ini berada lebih tinggi dari pada tanah-tanah sekitarnya agar tidak longsor perlu dibangun talud," katanya.
Selain itu, perlu dibangun pagar keliling untuk mengamankan ternak agar ternak yang lepas supaya tidak terperosok, kemudian penyempurnaan saluran drainase sehingga saat hujan air permukaan yang cukup banyak tidak melimpas ke jalan. Kemudian tambahan tambatan domba yang tertutup dan pembangunan los unggas dan kantor pasar ternak.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan setelah peresmian, pasar ternak terpadu ini perlu ditidaklanjuti pembangunan berikutnya, termasuk pelebaran jalan menuju pasar.
"Karena pasar ini tidak berada di pinggir jalan raya, maka selain jalan menuju pasar dilebarkan juga perlu dibangun gapura dan patung sapi agar masyarakat mengetahui bahwa di daerah ini ada pasar ternak terpadu," katanya.
"Guna memperkuat keberadaan pasar ternak terpadu dalam mensuplai ternak telah kami bentuk sentra peternakan rakyat di Kecamatan Kranggan yang akan menjadi model pengembangan kawasan peternakan berbasis pengembangan sapi potong," katanya di Temanggung, Jumat.
Ia mengatakan hal tersebut usai peresmian Pasar Ternak Terpadu Kranggan oleh Bupati Temanggung, Bambang Sukarno.
Slamet mengatakan pasar ternak terpadu ini merupakan pengelolaan perdagangan ternak yang diintegrasikan dengan informasi harga ternak dan pelayanan kesehatan hewan sehingga diharapkan akan tercipta perdagangan yang transparan dan ternak yang dijualbelikan merupakan ternak yang sehat.
Ia mengatakan pasar ternak terpadu ini dibangun dalam dua tahap, yakni tahap pertama tahun 2015 dengan anggaran Rp3,1 miliar untuk membangun prasarana dasar pasar ternak, seperti tambatan ternak sapi dan domba, tempat penurunan ternak, dan sarana prasarana pendukung perdagangan ternak berupa kios dan los. Tahap kedua tahun 2016 dengan anggaran Rp600 juta untuk merehabilitasi perparkiran roda empat, saluran drainase, pintu gerbang, dan lampu penerangan.
Secara teknis, katanya sarana prasarana pasar ternak yang terbangun saat ini telah dapat dioperasionalkan untuk penyelenggaraan perdagangan ternak, namun untuk mengoptimalkan perdagangan ternak di pasar ternak ini pihaknya mengusulkan pada bupati agar tercipta suasana yang lebih nyaman, aman, dan tertib maka perlu disempurnakan.
"Berdasarkan DED pasar ternak terpadu, kebutuhan sarana prasarana pasar ternak yang terpadu saat ini baru 60 persen tercukupi dan untuk penyempurnaan masih dibutuhkan anggaran Rp2,5 miliar yaitu untuk membangun talud karena kondisi pasar ternak ini berada lebih tinggi dari pada tanah-tanah sekitarnya agar tidak longsor perlu dibangun talud," katanya.
Selain itu, perlu dibangun pagar keliling untuk mengamankan ternak agar ternak yang lepas supaya tidak terperosok, kemudian penyempurnaan saluran drainase sehingga saat hujan air permukaan yang cukup banyak tidak melimpas ke jalan. Kemudian tambahan tambatan domba yang tertutup dan pembangunan los unggas dan kantor pasar ternak.
Bupati Temanggung Bambang Sukarno mengatakan setelah peresmian, pasar ternak terpadu ini perlu ditidaklanjuti pembangunan berikutnya, termasuk pelebaran jalan menuju pasar.
"Karena pasar ini tidak berada di pinggir jalan raya, maka selain jalan menuju pasar dilebarkan juga perlu dibangun gapura dan patung sapi agar masyarakat mengetahui bahwa di daerah ini ada pasar ternak terpadu," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB