Menristekdikti Tegaskan Siswa yang tidak Mampu akan Dibiayai Negara
Jumat, 13 Januari 2017 17:22 WIB
Menristekdikti, Mohamad Nasir (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta perguruan tinggi negeri untuk memprioritaskan siswa yang tidak mampu dalam penerimaan mahasiswa baru.
"Kami meminta PTN untuk memperhatikan siswa-siswa yang tidak mampu, jangan sampai mereka terabaikan," ujar Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Siswa yang tidak mampu tersebut, kata dia, biaya pendidikannya akan dibiayai oleh negara melalui program Bidikmisi.
Pada 2017, pihak Kemristekdikti menambah kuota beasiswa dari sebelumnya 75.000 menjadi 90.000 beasiswa.
Untuk itu, dia meminta agar calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu dapat mendaftar pada program Bidikmisi melalui laman http://belmawa.ristekdikti.go.id/bidikmisi.
Pada tahun ini, pemerintah juga meningkatkan biaya hidup penerima beasiswa Bidikmisi dari sebelumnya Rp600.000 per bulan menjadi Rp650.000 per bulan.
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri resmi dibuka. Seleksinya dilakukan melalui tiga cara yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri.
SNMPTN merupakan jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik. Sementara SBMPTN berdasarkan nilai hasil ujian dan seleksi mandiri merupakan ujian yang diselenggarakan universitas.
"Penerimaan SNMPTN dan SBMPTN harus bisa merata untuk anak-anak Indonesia. Baik dari Papua sampai Aceh,kata dia.
Nasir meminta perhatian pada siswa-siswa yang berasal dari daerah tertinggal, terluar dan terdepan. Terutama dalam hal sambungan internetnya.
"Kami minta pada panitia untuk meningkatkan mutunya, sehingga mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia bisa mendaftar," kata dia.
Pada tahun ini, penerimaan mahasiswa baru berdasarkan sistem kuota. Sistem kuota yang dimaksud adalah SNMPTN paling sedikit 30 persen, SBMPTN paling sedikit 30 persen dan seleksi mandiri paling banyak 30 persen.
Kemristekdikti memberikan kewenangan kepada pihak universitas untuk menentukan persentase kuotanya.
"Kami meminta PTN untuk memperhatikan siswa-siswa yang tidak mampu, jangan sampai mereka terabaikan," ujar Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Siswa yang tidak mampu tersebut, kata dia, biaya pendidikannya akan dibiayai oleh negara melalui program Bidikmisi.
Pada 2017, pihak Kemristekdikti menambah kuota beasiswa dari sebelumnya 75.000 menjadi 90.000 beasiswa.
Untuk itu, dia meminta agar calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu dapat mendaftar pada program Bidikmisi melalui laman http://belmawa.ristekdikti.go.id/bidikmisi.
Pada tahun ini, pemerintah juga meningkatkan biaya hidup penerima beasiswa Bidikmisi dari sebelumnya Rp600.000 per bulan menjadi Rp650.000 per bulan.
Seleksi masuk perguruan tinggi negeri resmi dibuka. Seleksinya dilakukan melalui tiga cara yakni Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri.
SNMPTN merupakan jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri berdasarkan nilai rapor dan prestasi akademik. Sementara SBMPTN berdasarkan nilai hasil ujian dan seleksi mandiri merupakan ujian yang diselenggarakan universitas.
"Penerimaan SNMPTN dan SBMPTN harus bisa merata untuk anak-anak Indonesia. Baik dari Papua sampai Aceh,kata dia.
Nasir meminta perhatian pada siswa-siswa yang berasal dari daerah tertinggal, terluar dan terdepan. Terutama dalam hal sambungan internetnya.
"Kami minta pada panitia untuk meningkatkan mutunya, sehingga mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia bisa mendaftar," kata dia.
Pada tahun ini, penerimaan mahasiswa baru berdasarkan sistem kuota. Sistem kuota yang dimaksud adalah SNMPTN paling sedikit 30 persen, SBMPTN paling sedikit 30 persen dan seleksi mandiri paling banyak 30 persen.
Kemristekdikti memberikan kewenangan kepada pihak universitas untuk menentukan persentase kuotanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
HLN ke-79, Dirut PLN tegaskan komitmen sebagai fondasi pembangunan nasional
29 October 2024 19:44 WIB
BPJAMSOSTEK Purwokerto tegaskan petugas badan ad hoc pilkada wajib dilindungi
28 September 2024 16:26 WIB
KPK tegaskan tidak ada kewajiban Kaesang melaporkan penerimaan gratifikasi
05 September 2024 17:00 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017