Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
Selasa, 24 Januari 2017 11:23 WIB
Mendikbud Muhadjir Effendy (ANTARA /Hafidz Mubarak A)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta satuan kerja yang ada di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk kreatif dan bisa menghasilkan uang.
"Ke depan, Kemdikbud tidak hanya menghabiskan uang, tetapi juga bisa menghasilkan uang," kata Muhadjir dalam rapat koordinasi penggunaan anggaran 2017 di Jakarta, Senin malam.
Kondisi tersebut berbeda dengan Kementerian Keuangan yang bisa menghasilkan uang.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendataan satuan kerja mana saja yang bisa menghasilkan uang.
"Sekarang sedang dicek, dari mana saja sumber dana alternatif untuk pendapatan negara," katanya.
Ke depan, pihaknya juga akan melakukan penilaian penghargaan satuan kerja yang ada dari seberapa besar dana yang dihasilkan.
Mendikbud menegaskan bahwa penyalahgunaan anggaran bukan hanya penyalahgunaan uang negara, melainkan juga hasil penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
Anggaran Kemdikbud pada tahun 2017 sebesar 39,82 triliun. Sebanyak 80 persen anggaran digunakan untuk program prioritas, kemudian Rp420,82 triliun untuk operasional birokrasi, termasuk perbaikan tata kelola pelayanan publik dan pengawasan.
Program pengawasan tersebut di antaranya adalah Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp8,8 triliun serta guru dan tenaga kependidikan sebesar Rp6,3 triliun.
"Ke depan, Kemdikbud tidak hanya menghabiskan uang, tetapi juga bisa menghasilkan uang," kata Muhadjir dalam rapat koordinasi penggunaan anggaran 2017 di Jakarta, Senin malam.
Kondisi tersebut berbeda dengan Kementerian Keuangan yang bisa menghasilkan uang.
Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan pendataan satuan kerja mana saja yang bisa menghasilkan uang.
"Sekarang sedang dicek, dari mana saja sumber dana alternatif untuk pendapatan negara," katanya.
Ke depan, pihaknya juga akan melakukan penilaian penghargaan satuan kerja yang ada dari seberapa besar dana yang dihasilkan.
Mendikbud menegaskan bahwa penyalahgunaan anggaran bukan hanya penyalahgunaan uang negara, melainkan juga hasil penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan anggaran yang dikeluarkan.
Anggaran Kemdikbud pada tahun 2017 sebesar 39,82 triliun. Sebanyak 80 persen anggaran digunakan untuk program prioritas, kemudian Rp420,82 triliun untuk operasional birokrasi, termasuk perbaikan tata kelola pelayanan publik dan pengawasan.
Program pengawasan tersebut di antaranya adalah Program Indonesia Pintar (PIP) sebesar Rp8,8 triliun serta guru dan tenaga kependidikan sebesar Rp6,3 triliun.
Pewarta : Indriani
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017