Menag: Gunakan Nalar dan Hati Sikapi "Hoax"
Senin, 6 Februari 2017 18:02 WIB
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. (ANTARA /Wahyu Putro A)
Jakarta, ANTARA JATENG - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengingatkan agar masyarakat menggunakan nalar dan hati menyikapi makin maraknya berita bohong atau "hoax".
"Jadi kesadaran masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan mengonsumsi berita itu sudah waktunya dan jangan hanya menggunakan nalar tetapi juga menggunakan hati bahwa berita yang simpang siur dihadapan kita sesungguhnya itu untuk tujuan apa. Jadi nalar harus digunakan tetapi hati juga digunakan," kata Menag di gedung KPK, Jakarta, Senin.
Hal tersebut dikatakannya seusai menyambangi gedung KPK bersama dengan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir membahas soal dana di perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Menag juga mengingatkan agar kita tidak ikut-ikutan memposting atau menyebar luaskan berita-berita yang sesungguhnya merusak keutuhan kita sebagai sebuah bangsa di tengah-tengah kemajemukan ini.
"Diingat dan dicermati ketika kita mengkonsumsi berita, kita harus sadar dan tidak mudah terprovokasi, tidak mudah terpengaruh kemudian begitu saja percaya, begitu saja menelan berita-berita yang tidak berdasar, yang tidak bisa dikonfirmasi, dan yang tidak jelas sumbernya siapa. Jadi, kita harus cermati, konfirmasi, dan verifikasi," tuturnya.
Menag menambahkan bahwa bagaimana pun juga masyarakat harus sadar jatidiri Indonesia itu adalah keragaman dan kemajukan, maka harus ada kesadaran sungguh-sungguh bahwa perbedaan tajam sekeras apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tumbuh atau muncul karena berita-berita itu.
"Karena sekarang eranya era digital yang memang tidak terelakkan lagi adanya berita-berita yang tidak berdasar, maka saya ingin mengajak kita semua untuk memahami betul bahwa sebesar dan sekeras apa pun perbedaan itu kita masih menjadi satu keluarga yaitu sebangsa dan setanah air. Jadi semangat ini lah yang diperlukan," ucap Menag.
(Baca: Tips mencari sumber info bebas hoax)
"Jadi kesadaran masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan mengonsumsi berita itu sudah waktunya dan jangan hanya menggunakan nalar tetapi juga menggunakan hati bahwa berita yang simpang siur dihadapan kita sesungguhnya itu untuk tujuan apa. Jadi nalar harus digunakan tetapi hati juga digunakan," kata Menag di gedung KPK, Jakarta, Senin.
Hal tersebut dikatakannya seusai menyambangi gedung KPK bersama dengan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir membahas soal dana di perguruan tinggi.
Lebih lanjut, Menag juga mengingatkan agar kita tidak ikut-ikutan memposting atau menyebar luaskan berita-berita yang sesungguhnya merusak keutuhan kita sebagai sebuah bangsa di tengah-tengah kemajemukan ini.
"Diingat dan dicermati ketika kita mengkonsumsi berita, kita harus sadar dan tidak mudah terprovokasi, tidak mudah terpengaruh kemudian begitu saja percaya, begitu saja menelan berita-berita yang tidak berdasar, yang tidak bisa dikonfirmasi, dan yang tidak jelas sumbernya siapa. Jadi, kita harus cermati, konfirmasi, dan verifikasi," tuturnya.
Menag menambahkan bahwa bagaimana pun juga masyarakat harus sadar jatidiri Indonesia itu adalah keragaman dan kemajukan, maka harus ada kesadaran sungguh-sungguh bahwa perbedaan tajam sekeras apapun, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tumbuh atau muncul karena berita-berita itu.
"Karena sekarang eranya era digital yang memang tidak terelakkan lagi adanya berita-berita yang tidak berdasar, maka saya ingin mengajak kita semua untuk memahami betul bahwa sebesar dan sekeras apa pun perbedaan itu kita masih menjadi satu keluarga yaitu sebangsa dan setanah air. Jadi semangat ini lah yang diperlukan," ucap Menag.
(Baca: Tips mencari sumber info bebas hoax)
Pewarta : Benardy Ferdiansyah
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Menkomdigi Meutya Hafid ajak masyarakat gunakan hak pilih dalam Pilkada 2024
27 November 2024 9:14 WIB
Menag ajak masyarakat gunakan hak pilih dan doakan Pilkada berjalan lancar
24 November 2024 19:54 WIB
Terpopuler - OLAHRAGA
Lihat Juga
Wartawan Metro TV Adukan Pemukulan Saat Meliput Aksi "112" pada Polisi
12 February 2017 6:44 WIB, 2017
Polda Bali Jadwalkan Periksa Dua Saksi Munarman Pengelola Laman FPI
10 February 2017 15:42 WIB, 2017
Novel Bamukmin Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi Terkait Saksi Pencucian Uang
10 February 2017 14:57 WIB, 2017
Ketua MA: Pemeriksaan Hakim Memiliki Potensi Besar Hilangkan Independensi Hakim
09 February 2017 17:46 WIB, 2017