Sudah Enam Jenasah WNI Ditemukan Tragedi Tenggelamnya Speedboot
Jumat, 10 Februari 2017 11:31 WIB
ilustrasi kapal tenggelam (ANTARA News/Handry Musa/2016)
Nunukan, ANTARA JATENG - Badan SAR Nasional Kaltim-Kaltara kembali menemukan empat mayat Warga Negara Indonesia (WNI) di perairan Karang Unarang dekat mercusuar perbatasan Indonesia-Malaysia.
Penemuan mayat tersebut oleh rombongan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) saat meninjau mercusuar Karang Unarang sekitar pukul 10.25 wita, jelas Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octaviano melalui keterangan persnya, Kamis.
Dari empat mayat yang ditemukan tersebut, tiga orang diantaranya anak-anak dan seorang wanita yang sedang hamil terapung di perairan perbatasan RI-Malaysia.
Setelah penemuan keempat mayat itu, maka total korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak enam orang terdiri dua wanita dewasa, seorang laki-laki dan tiga orang anak-anak, sebut Octavianto.
Mayat pertama kali ditemukan tim pencarian Kabupaten Nunukan berjenis kelamin perempuan pada pukul 09.58 wita di perairan Desa Tanjung Aru Kecamatan Sebatik Timur.
Mayat kedua berjenis kelamin laki-laki dewasa pada pukul 10.00 wita di perairan Sei Taiwan Kecamatan Sebatik. "Jadi hingga pencarian hari kedua tim pencari dari Kabupaten Nunukan berhasil menemukan enam mayat WNI yang tenggelam," ujar Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara.
Pencarian dimulai sejak mendapatkan laporan kejadian tenggelamnya speedboat yang ditumpangi 14 WNI ditambah seorang motoris bernama Jumak, warga negara Malaysia pada 7 Februari 2017 sekitar pukul 17.15 waktu setempat.
Lokasi kejadian tak jauh dari Pantai Batu Payung Tinagat Tawau Negeri Sabah, Malaysia dimana penumpang yang jumlahnya 14 orang akan berangkat ke Sulsel.
Mayat yang ditemukan tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Nunukan untuk diautopsi dan diidentifikasi lalu diserahkan kepada keluarganya.
Penemuan mayat tersebut oleh rombongan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) saat meninjau mercusuar Karang Unarang sekitar pukul 10.25 wita, jelas Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara, Octaviano melalui keterangan persnya, Kamis.
Dari empat mayat yang ditemukan tersebut, tiga orang diantaranya anak-anak dan seorang wanita yang sedang hamil terapung di perairan perbatasan RI-Malaysia.
Setelah penemuan keempat mayat itu, maka total korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak enam orang terdiri dua wanita dewasa, seorang laki-laki dan tiga orang anak-anak, sebut Octavianto.
Mayat pertama kali ditemukan tim pencarian Kabupaten Nunukan berjenis kelamin perempuan pada pukul 09.58 wita di perairan Desa Tanjung Aru Kecamatan Sebatik Timur.
Mayat kedua berjenis kelamin laki-laki dewasa pada pukul 10.00 wita di perairan Sei Taiwan Kecamatan Sebatik. "Jadi hingga pencarian hari kedua tim pencari dari Kabupaten Nunukan berhasil menemukan enam mayat WNI yang tenggelam," ujar Kasi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara.
Pencarian dimulai sejak mendapatkan laporan kejadian tenggelamnya speedboat yang ditumpangi 14 WNI ditambah seorang motoris bernama Jumak, warga negara Malaysia pada 7 Februari 2017 sekitar pukul 17.15 waktu setempat.
Lokasi kejadian tak jauh dari Pantai Batu Payung Tinagat Tawau Negeri Sabah, Malaysia dimana penumpang yang jumlahnya 14 orang akan berangkat ke Sulsel.
Mayat yang ditemukan tersebut langsung dievakuasi ke RSUD Nunukan untuk diautopsi dan diidentifikasi lalu diserahkan kepada keluarganya.
Pewarta : M Rusman
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Sedekah Sampah Memotivasi Masyarakat lebih Mencintai Lingkungan dan Beramal
12 February 2017 14:35 WIB, 2017
Emil: Subuh Waktu Optimal Sampikan Pesan, Karena Otak Manusia belum Termanipulasi Hal Negatif
12 February 2017 14:29 WIB, 2017
Ketinggian Air Bendung Katulampa Naik Namun Masih Siaga Tiga Banjir
12 February 2017 14:06 WIB, 2017
Istiqlal Tak Mampu Tampung, Lautan Massa 112 Meluap ke Lapangan Banteng
11 February 2017 12:30 WIB, 2017