SMF Gandeng 14 BPD untuk Perluas Pembiayaan Perumahan
Senin, 6 Maret 2017 16:36 WIB
DOKUMENTASI. Target Pembangunan Rumah Bersubsidi. Buruh mengerjakan pembangunan rumah bersubsidi di salah satu perumahan di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (29/2/2016). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Semarang, ANTARA JATENG - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) menggandeng Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk memperluas pembiayaan perumahan bagi masyarakat.
"Saat ini sudah ada 14 BPD yang kami libatkan dalam penyaluran pembiayaan ini, ke depan kami targetkan dapat bekerja sama dengan seluruh BPD di Indonesia," kata Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo di sela acara sosialisasi KPR SMF dan Realisasi Program 1 Juta Rumah di Hotel Santika Premiere Semarang, Senin.
Terkait dengan keterlibatan BPD dalam penyaluran KPR, Ananta mengatakan SMF memiliki visi misi untuk meningkatkan sinergi dengan BPD dalam meningkatkan volume KPR melalui program "refinancing" KPR BPD.
"Kami melihat peran BPD ke depan akan semakin signifikan, di mana BPD akan saling bersinergi dan dapat menjadi `regional champion` yang kompetitif dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian daerahnya," katanya.
Melalui produk kredit pemilikan rumah (KPR), pihaknya berupaya terlibat dalam realisasi program satu juta rumah dari pemerintah.
"Karena nantinya pembiayaan perumahan ini akan menyasar pada masyarakat berpenghasilan rendah, baik yang mempunyai penghasilan tetap maupun tidak tetap," katanya.
Plafon maksimal untuk KPR adalah Rp350 juta. Pihaknya memberikan keuntungan dengan jangka waktu kredit hingga 15 tahun dan bunga "fix" selama lima tahun.
Untuk program KPR, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp5,7 triliun.
Ananta mengatakan sejauh ini realisasi penyaluran sudah mencapai Rp2,1 triliun.
"Total target ini untuk pembiayaan di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Untuk masing-masing besarannya tidak kami target khusus, semuanya tergantung permintaan masyarakat," katanya.
"Saat ini sudah ada 14 BPD yang kami libatkan dalam penyaluran pembiayaan ini, ke depan kami targetkan dapat bekerja sama dengan seluruh BPD di Indonesia," kata Direktur Utama PT SMF Ananta Wiyogo di sela acara sosialisasi KPR SMF dan Realisasi Program 1 Juta Rumah di Hotel Santika Premiere Semarang, Senin.
Terkait dengan keterlibatan BPD dalam penyaluran KPR, Ananta mengatakan SMF memiliki visi misi untuk meningkatkan sinergi dengan BPD dalam meningkatkan volume KPR melalui program "refinancing" KPR BPD.
"Kami melihat peran BPD ke depan akan semakin signifikan, di mana BPD akan saling bersinergi dan dapat menjadi `regional champion` yang kompetitif dan lebih berkontribusi terhadap perekonomian daerahnya," katanya.
Melalui produk kredit pemilikan rumah (KPR), pihaknya berupaya terlibat dalam realisasi program satu juta rumah dari pemerintah.
"Karena nantinya pembiayaan perumahan ini akan menyasar pada masyarakat berpenghasilan rendah, baik yang mempunyai penghasilan tetap maupun tidak tetap," katanya.
Plafon maksimal untuk KPR adalah Rp350 juta. Pihaknya memberikan keuntungan dengan jangka waktu kredit hingga 15 tahun dan bunga "fix" selama lima tahun.
Untuk program KPR, pihaknya menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan Rp5,7 triliun.
Ananta mengatakan sejauh ini realisasi penyaluran sudah mencapai Rp2,1 triliun.
"Total target ini untuk pembiayaan di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Untuk masing-masing besarannya tidak kami target khusus, semuanya tergantung permintaan masyarakat," katanya.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit masif sosialisasikan JMO dan MLT perumahan
02 September 2024 15:00 WIB