Kerajinan Kulit Kerang masih Diminati
Jumat, 10 Maret 2017 15:21 WIB
Salah satu pengrajin berbahan baku kulit kerang asal Cilacap Sukarno memperlihatkan sejumlah produk yang dihasilkannya (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita Widiastuti)
Semarang, ANTARA JATENG - Produk kerajinan berbahan baku kulit kerang masih diminati oleh masyarakat hampir di seluruh daerah termasuk dari Papua.
"Kerajinan kulit kerang memang dari dulu peminatnya cukup banyak, banyak juga pemesan dari Papua," kata salah satu pengrajin kulit kerang Sukarno saat ditemui di sela pameran Gemerlap Expo 2017 di Java Supermal Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Sukarno yang berasal Kabupaten Cilacap ini mengaku menjadi pengrajin berbahan baku kulit kerang sejak 1990. Hingga saat ini, dia tidak memiliki tenaga kerja karena dibantu langsung oleh istri dan anak-anaknya.
Dalam satu bulan, Sukarno mampu membuat 500 produk berbahan baku kerang.
Dia mengatakan sejauh ini produk kerajinan tangan berbahan baku kerang yang paling banyak diminati pasaran adalah produk lampu gantung.
"Untuk lampu gantung ini saya menggunakan kulit kerang srimping. Dalam satu bulan saya bisa jual lebih dari 100 buah, kalau secara keseluruhan sekitar 200 buah mampu terjual dalam satu bulan," katanya.
Untuk lampu gantung ini merupakan produk dengan harga paling mahal yaitu Rp250 ribu untuk lampu berukuran besar. Sedangkan lampu gantung berukuran kecil harganya Rp175.000.
Produk lain yang juga banyak diminati konsumen adalah hiasan meja kulit kerang jenis kempang, jari lima, dan talembu.
"Tetapi yang bisa dijual yang ukurannya tidak terlalu besar, kalau yang berukuran besar tidak boleh diambil karena dilindungi oleh pemerintah," katanya.
Selain itu, untuk produk lain yang juga diminati adalah tempat tisu dan gantungan kunci kerang. Biasanya banyak wisatawan membeli gantungan kunci karena untuk oleh-oleh.
"Kerajinan kulit kerang memang dari dulu peminatnya cukup banyak, banyak juga pemesan dari Papua," kata salah satu pengrajin kulit kerang Sukarno saat ditemui di sela pameran Gemerlap Expo 2017 di Java Supermal Semarang, Jawa Tengah, Jumat.
Sukarno yang berasal Kabupaten Cilacap ini mengaku menjadi pengrajin berbahan baku kulit kerang sejak 1990. Hingga saat ini, dia tidak memiliki tenaga kerja karena dibantu langsung oleh istri dan anak-anaknya.
Dalam satu bulan, Sukarno mampu membuat 500 produk berbahan baku kerang.
Dia mengatakan sejauh ini produk kerajinan tangan berbahan baku kerang yang paling banyak diminati pasaran adalah produk lampu gantung.
"Untuk lampu gantung ini saya menggunakan kulit kerang srimping. Dalam satu bulan saya bisa jual lebih dari 100 buah, kalau secara keseluruhan sekitar 200 buah mampu terjual dalam satu bulan," katanya.
Untuk lampu gantung ini merupakan produk dengan harga paling mahal yaitu Rp250 ribu untuk lampu berukuran besar. Sedangkan lampu gantung berukuran kecil harganya Rp175.000.
Produk lain yang juga banyak diminati konsumen adalah hiasan meja kulit kerang jenis kempang, jari lima, dan talembu.
"Tetapi yang bisa dijual yang ukurannya tidak terlalu besar, kalau yang berukuran besar tidak boleh diambil karena dilindungi oleh pemerintah," katanya.
Selain itu, untuk produk lain yang juga diminati adalah tempat tisu dan gantungan kunci kerang. Biasanya banyak wisatawan membeli gantungan kunci karena untuk oleh-oleh.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
"Kumbokarno Mlebu Swargo" di Festival Lima Gunung, perkuat kearifan warga desa
23 September 2024 11:44 WIB
Dokter kecantikan asal Solo sebut kulit kering banyak dikeluhkan saat kemarau
07 September 2024 22:19 WIB
Pentas wayang kulit hingga lomba burung meriahkan HUT Ke-6 KPI dan HUT Ke-66 Pertamina di Cilacap
16 December 2023 17:55 WIB
Inilah tren warna tahun 2024 yang perlu diperhatikan untuk kulit sawo matang
14 September 2023 8:56 WIB, 2023