Ikastara Minta Kematian Krisna Diusut Transparan
Sabtu, 1 April 2017 14:49 WIB
Ilustrasi-Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu menyalami sejumlah siswa SMA Taruna Nusantara usai ceramah pembekalan pada para siswa di sekolah tersebut, Kamis (19/1). Foto: ANTARAJATENG.COM/Heru Suyitno.
Magelang, ANTARA JATENG - Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) meminta aparat penegak hukum untuk bertindak profesional, transparan dan adil dalam mengusut kematian siswa Krisna Wahyu Nurachmad yang ditemukan meninggal di graha siswa SMA TN pada Jumat (31/3).
"Siapa pun pelakunya dan apapun alasannya, serta memastikan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikastara, M Rachmat Kaimuddin dalam siaran pers yang diterima di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan tegaknya hukum dalam proses ini merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Sungguh suatu kehilangan yang sangat besar bagi kami maupun keluarga almarhum. Kami berharap keluarga besar almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.
Ia menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa tersebut. Pihaknya mendukung sepenuhnya upaya pengurus sekolah dan Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara selaku institusi pengelola SMA Taruna Nusantara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan untuk memastikan peristiwa seperti ini dan sejenisnya tidak akan terjadi lagi.
Pihaknya juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara.
Ia menuturkan kejadian ini merupakan kejadian yang pertama kali dalam sejarah panjang 27 tahun SMA Taruna Nusantara.
"Di kampus ini kami diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam pergaulan sehari-hari. Ada kode kehormatan yang harus kami patuhi. Kami diajarkan kebersamaan, sehingga merasa setiap dari kami, merupakan saudara, bagian dari keluarga, bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kami," katanya.
Ia berharap semua pihak untuk dapat menahan diri dengan tidak membuat spekulasi atau mengambil kesimpulan sendiri sampai dengan penyelidikan dari pihak berwenang selesai.
"Kami yakin dan sangat mendukung agar pihak berwenang menghukum para pelaku dengan hukuman yang setimpal dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," katanya.
"Siapa pun pelakunya dan apapun alasannya, serta memastikan prosesnya berjalan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di Indonesia," kata Ketua Umum Pengurus Pusat Ikastara, M Rachmat Kaimuddin dalam siaran pers yang diterima di Magelang, Sabtu.
Ia mengatakan tegaknya hukum dalam proses ini merupakan salah satu komponen penting dalam memastikan peristiwa ini tidak terjadi lagi di kemudian hari.
"Kami menyatakan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Sungguh suatu kehilangan yang sangat besar bagi kami maupun keluarga almarhum. Kami berharap keluarga besar almarhum diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.
Ia menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa tersebut. Pihaknya mendukung sepenuhnya upaya pengurus sekolah dan Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara selaku institusi pengelola SMA Taruna Nusantara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan untuk memastikan peristiwa seperti ini dan sejenisnya tidak akan terjadi lagi.
Pihaknya juga mendukung setiap langkah yang dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif peristiwa ini terhadap siswa-siswi SMA Taruna Nusantara maupun terhadap keluarga besar SMA Taruna Nusantara.
Ia menuturkan kejadian ini merupakan kejadian yang pertama kali dalam sejarah panjang 27 tahun SMA Taruna Nusantara.
"Di kampus ini kami diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam pergaulan sehari-hari. Ada kode kehormatan yang harus kami patuhi. Kami diajarkan kebersamaan, sehingga merasa setiap dari kami, merupakan saudara, bagian dari keluarga, bukan sekadar teman yang bersekolah di SMA yang sama. Jadi, kejadian ini benar-benar tidak terduga dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan kepada kami," katanya.
Ia berharap semua pihak untuk dapat menahan diri dengan tidak membuat spekulasi atau mengambil kesimpulan sendiri sampai dengan penyelidikan dari pihak berwenang selesai.
"Kami yakin dan sangat mendukung agar pihak berwenang menghukum para pelaku dengan hukuman yang setimpal dan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Siapkan 'Hero' bijak bermediadigital, Mahasiswa Ilkom Udinus gelar Kampanye Digital Warriors
03 December 2024 11:03 WIB
Ini cerita SMAN 11 Semarang bisa sabet gelar juara Regional AXIS Nation Cup 2024
18 October 2024 12:37 WIB
Sebanyak 880 siswa madrasah ikut Kompetisi Sains Madrasah 2024 di Ternate
02 September 2024 15:06 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kemenkum Jateng dorong optimalisasi Pergub JDIH dan layanan hukum elektronik
08 January 2025 19:55 WIB