Wapres: Investasi di Afghanistan masih Terhalang Keamanan
Kamis, 6 April 2017 11:51 WIB
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, ANTARA JATENG - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan investasi
Indonesia di Afghanistan masih terhalang faktor keamanan.
"Pengusaha itu jarang yang mau investasi di daerah-daerah yang keamanannya sulit kan," kata Wapres seusai melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres untuk menanggapi tawaran pemerintah Afghanistan kepada Indonesia untuk berinvestasi di negara tersebut.
"Sebentar mereka ketemu pengusaha-pengusaha kita, tentu ada ajakan itu, tapi setidak-tidaknya perdagangan dulu," kata dia.
Setelah menerima kunjungan kehormatan Wapres Jusuf Kalla, Presiden Ghani dijadwalkan membuka pertemuan bisnis Indonesia-Afghanistan di Aula Hotel Shangrila, Jakarta, yang dihadiri puluhan delegasi bisnis Afghanistan, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pemerintah Afghanistan menawarkan investasi di sektor minyak dan gas, pertambangan tembaga serta aneka batu mulia.
Terkait faktor keamanan tersebut, Wapres mengatakan Presiden Ghani ingin belajar dari Indonesia dalam menyelesaikan konflik dalam negeri.
"Mereka ingin belajar dari Indonesia dalam hal perdamaian dan kekompakan persatuan nasional, itu yang sangat penting karena perdamaian di sana sulit," kata dia.
Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, Wapres didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman.
"Pengusaha itu jarang yang mau investasi di daerah-daerah yang keamanannya sulit kan," kata Wapres seusai melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani di Hotel Shangrila Jakarta, Kamis.
Pernyataan tersebut disampaikan Wapres untuk menanggapi tawaran pemerintah Afghanistan kepada Indonesia untuk berinvestasi di negara tersebut.
"Sebentar mereka ketemu pengusaha-pengusaha kita, tentu ada ajakan itu, tapi setidak-tidaknya perdagangan dulu," kata dia.
Setelah menerima kunjungan kehormatan Wapres Jusuf Kalla, Presiden Ghani dijadwalkan membuka pertemuan bisnis Indonesia-Afghanistan di Aula Hotel Shangrila, Jakarta, yang dihadiri puluhan delegasi bisnis Afghanistan, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Pemerintah Afghanistan menawarkan investasi di sektor minyak dan gas, pertambangan tembaga serta aneka batu mulia.
Terkait faktor keamanan tersebut, Wapres mengatakan Presiden Ghani ingin belajar dari Indonesia dalam menyelesaikan konflik dalam negeri.
"Mereka ingin belajar dari Indonesia dalam hal perdamaian dan kekompakan persatuan nasional, itu yang sangat penting karena perdamaian di sana sulit," kata dia.
Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, Wapres didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Afghanistan Arief Rachman.
Pewarta : Azizah Fitriyanti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024