Pekalongan, ANTARA JATENG - Pemudik yang memilih melalui jalan tol fungsional Brebes Timur-Weleri, Jawa Tengah, diharapkan waspada mengingat kondisinya belum sempurna, seperti marka yang minim serta kondisi permukaan beton yang masih bergelombang.

"Kondisi jalan tol memang masih bersifat fungsional sehingga pengemudi harus ekstra hati-hati agar tak terjadi hal yang tak dinginkan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna kepada pers saat meninjau jalan tol itu di Pekalongan, Jawa Tengah, Minggu.

Hal itu, disampaikan saat dirinya mendampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimulyono menggunakan mobil menelusuri jalan tol dan non-tol untuk melihat langsung sejumlah infrastruktur menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2017.

Dia mengimbau pengemudi tak memacu kendaraan lebih dari 50 kilometer per jam melihat kondisi jalan yang belum terlalu sempurna.

Dari hasil pemantauan, kondisi jalan tol sepanjang 110 kilometer itu memang tak memungkinkan untuk memacu kendaraan lebih dari 100 kilometer per jam karena banyak tanjakan dan turunan curam, serta tikungan tajam yang berbahaya jika pemudik mengebut.

Belum lagi pada malam hari kondisi jalan tol itu minim penerangan dan marka yang mampu memantulkan cahaya, sehingga membahayakan jika melaju dengan mengebut.

"Kita memang sengaja memfungsikan tol ini untuk mengurangi kepadatan jalur utara dan selatan. Diharapkan dengan jalan tol fungsional ini maka jalur utara dan selatan tak terlalu padat," katanya.

Kementerian PUPR memfungsikan tiga ruas tol untuk dilalui pemudik secara gratis, yakni Tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang atau mulai dari Brebes Timur sampai Weleri sepanjang 110 km.

"Jalan tol fungsional dengan dua lajur satu arah, dengan kondisi perkerasan LC (lean concrete) atau beton tipis 10 cm yang cukup nyaman untuk dilalui kendaraan," katanya.

Sepanjang ruas tersebut akan terdapat enam pintu keluar tol sementara yang difungsikan untuk menghindari penumpukan kendaraaan saat keluar Weleri dan enam tempat istirahat di enam lokasi.

"Untuk kendaraan yang akan ke Surabaya, bisa melalui Tol Semarang-Salatiga dan selanjutnya juga terdapat beberapa jalan tol yang fungsional," kata Arie.

Pada ruas tol fungsional itu, pihaknya juga menyiapkan kantong parkir (parking bay) sebagai tambahan menunjang tempat istirahat utama.

"Tempat itu bukan untuk tempat istrahat berlama-lama. Hanya untuk sebentar saja, untuk pengendara yang membutuhkan toilet setelah itu jalan kembali, sehingga tidak terjadi penumpukan," katanya.

Rencananya, jalan tol fungsional itu akan dibuka untuk umum gratis pada H-10 Lebaran dengan satu arah menuju timur. Selanjutnya akan berlaku satu arah menuju barat pada H+4.

Setelah arus balik selesai, pemerintah akan memperbaiki lagi jalan tol tersebut sehingga layak dan sesuai ketentuan internasional.