Semarang, ANTARA JATENG - Puskesmas Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, meluncurkan gerakan Stop Generasi Merokok untuk mempromosikan hidup sehat masyarakat setempat.

Promotor Kesehatan UPTD Puskesmas Getasan, Mustafidatun Najah, SKM dalam keterangan tertulis, Kamis, menyebutkan gerakan tersebut dilatarbelakangi keprihatinan atas tingginya prevalensi perokok di daerah ini.

Hasil survei perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah 2017 di wilayah kerja Puskesmas Getasan mengungkapkan bahwa mayoritas rumah tangga terdapat satu atau lebih anggota keluarga yang perokok.

Survei itu menyebutkan variabel "tidak ada anggota rumah tangga yang merokok" hanya 20,68 persen. "Artinya, hampir 80 persen terdapat anggota rumah tangga yang merokok," ujar Najah.

Kondisi tersebut, ujar Najah, berdampak serius terhadap status kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Getasan.

Berbanding lurus dengan angka kesakitan yang disebabkan oleh perilaku merokok ini, di Puskesmas Getasan yang menjadi penyakit terbanyak diderita nomor satu adalah infeksi saluran pernapasan akut (ispa) sebanyak 2.631 kasus, disusul hipertensi dengan angka kejadian 945 kasus.

Pengalaman berhenti merokok oleh Dokter Hendras Setiawan selaku Kepala Puskesmas Getasan bisa menjadi inspirasi bagi perokok yang ingin menyudahi kebiasaan buruk tersebut.

"Saya dulu juga perokok, tetapi sekarang berhenti. Sangat bisa untuk memulai tidak merokok, dengan mengurangi perlahan selama 2 minggu. Nanti pasti merasakan manfaatnya," ujar Hendras.