Temanggung, ANTARA JATENG - Puluhan kasus diare yang terjadi di Desa Sigedong, Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dinyatakan sebagai kejadian luar biasa oleh Dinas Kesehatan setempat.

Berdasarkan pantauan di Posko KLB diare di Balai Desa Sigedong, Selasa sore, tercatat telah terjadi 59 kasus diare di desa tersebut.

Kepala Desa Sigedong Mujahidin mengatakan dari sejumlah kasus diare tersebut terdapat satu korban meninggal dunia atas nama Suprapto (74) warga Dusun Sigedong pada Minggu (6/8).

"Namun meninggalnya Suprapto belum tentu karena diare, karena yang bersangkutan sebelumnya sudah sakit-sakitan," katanya.

Ia mengatakan kasus diare pertama muncul pada 25 Juli 2017 di Dusun Sigedong, kemudian di Dusun Siklatak, dan menebar di dua dusun lainnya, yakni Paduroso dan Mangli.

Ia menuturkan penyebab KLB belum diketahui, kemarin Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung telah mengambil sampel air di sumber mata air di Desa Sigedong untuk diteliti di laboratorium, namun hingga saat ini belum diketahui hasilnya.

Ia mengatakan yang terserang diare dari berbagai usia, dari balita hingga orang dewasa.

Petugas Puskesmas Tretep, Firmansyah Adi mengatakan setelah ada laporan kasus diare yang masuk rumah sakit, kemudian bidan desa melakukan pelacakan dan ditemukan delapan orang penderita diare.

Kemudian pada 4 Agustus 2017 dilakukan pelacakan lagi ditemukan 14 kasus diare di Dusun Siklatak. Setelah itu penderita diare terus berkembang dan hingga saat ini tercatat 59 penderita.

Ia menuturkan dari sejumlah kasus diare tersebut terdapat lima orang yang sempat menjalani rawat inap di rumah sakit, sedangkan lainnya menjalani rawat jalan setelah periksa di Puskesmas Tretep, bidan desa, dan posko KLB diare.

"Memang ada seorang yang meninggal bersamaan munculnya KLB diare ini, namun diduga korban meninggal tersebut bukan karena diare," katanya.

Ia mengatakan dengan munculnya kasus diare tersebut petugas terus melakukan sosialisasi agar masyarakat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat.

Seorang penderita diare warga Dusun Sigedong, Ribut (40) mengatakan pada Jumat (4/7) malam mengalami mual dan muntah dan pada Minggu (5/7) periksa ke puskesmas dan setelah minum obat dari puskesmas rasa mual dan muntah berangsur hilang.