Polisi Telusuri Penyebar Kabar Garam Campur Kaca
Jumat, 18 Agustus 2017 15:24 WIB
Petugas memeriksa garam milik PT Garam (persero) di gudang perusahaan di di Gresik, Jawa Timur, Rabu (7/6/2017). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru )
Surabaya, ANTARA JATENG - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa
Timur akan menelusuri penyebar kabar bohong mengenai peredaran garam
bercampur kaca di Malang dan Lamongan, Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Pol Widodo di Surabaya, Jumat, mengatakan satu perusahaan garam sudah melaporkan tuduhan pelanggaran undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik berkenaan dengan peredaran informasi mengenai garam campur kaca di media sosial.
"Kemarin ada perusahaan garam yang melapor. Ini akan kami tangani, apalagi sudah ada hasil laboratorium dari BBPOM bahwa ini tidak mengandung kaca, sehingga akan kami tindak lanjuti kepada orang yang pertama kali mengunggah berita hoax tersebut," kata Widodo.
Widodo menambahkan polisi mensinyalir pengunggah pertama kabar bohong itu di media sosial berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelaku setelah kami telusuri, yang membuat video dari wilayah NTT. kita akan telusuri dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diungkap," ucapnya.
Sebelumnya beredar kabar mengenai warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya kemudian memeriksa sampel produk garam yang beredar di Jawa Timur dan memastikan tidak ada produk garam bercampur kaca yang beredar di pasar Jawa Timur.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur Kombes Pol Widodo di Surabaya, Jumat, mengatakan satu perusahaan garam sudah melaporkan tuduhan pelanggaran undang-undang tentang informasi dan transaksi elektronik berkenaan dengan peredaran informasi mengenai garam campur kaca di media sosial.
"Kemarin ada perusahaan garam yang melapor. Ini akan kami tangani, apalagi sudah ada hasil laboratorium dari BBPOM bahwa ini tidak mengandung kaca, sehingga akan kami tindak lanjuti kepada orang yang pertama kali mengunggah berita hoax tersebut," kata Widodo.
Widodo menambahkan polisi mensinyalir pengunggah pertama kabar bohong itu di media sosial berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Pelaku setelah kami telusuri, yang membuat video dari wilayah NTT. kita akan telusuri dan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diungkap," ucapnya.
Sebelumnya beredar kabar mengenai warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya kemudian memeriksa sampel produk garam yang beredar di Jawa Timur dan memastikan tidak ada produk garam bercampur kaca yang beredar di pasar Jawa Timur.
Pewarta : Indra Setiawan dan Willy Irawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kejari Kota Semarang telusuri kemungkinan praktik pungli pungutan bidang tanah
15 May 2024 11:11 WIB
DPR koordinasi dengan Bareskrim dan BSSN telusuri peretas akun YouTube
06 September 2023 11:00 WIB, 2023
Kejagung buru aset terpidana korupsi Benny Tjokro di Solo dan Sukoharjo
27 July 2023 16:20 WIB, 2023
Selisih 12 persen, Dinkes Kota Semarang telusuri warga belum divaksin dosis kedua
21 February 2022 11:18 WIB, 2022
Panglima TNI telusuri penghentian kasus dugaan korupsi Helikopter AW
28 December 2021 13:15 WIB, 2021
Terpopuler - NASIONAL
Lihat Juga
HUT Ke-68 LVRI, Ketum PPM berharap kesejahteraan veteran dapat terus ditingkatkan
02 January 2025 11:04 WIB