"TNI AL juga memperkuat pencarian para korban dengan menggunakan satu pesawat maritim," kata Kepala Dinas Penerangan Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjungpinang, Mayor Khusus Josdy Damopolii, di Tanjungpinang, Selasa.
Ia menjelaskan penambahan dua kapal perang dan satu pesawat terbang TNI AL disebabkan pencarian terhadap para korban diperluas. Dilaporkan sebanyak 10 pelaut di USS John S McCain (DDG-56) hilang menyusul tabrakan pada pagi hari kemarin (21/8) di perairan Singapura, di dekat Selat Malaka, Tanjung Pergam, Kabupaten Bintan.
Berdasarkan arah angin dan arus laut, menurut dia para korban potensial terbawa arus ke sekitar perairan Pulau Bintan. Diperkirakan para korban yang tidak dapat menyelamatkan diri saat ini dalam kondisi terapung, karena sudah sehari peristiwa tabrakan itu terjadi.
"Pencarian para korban tidak hanya di tengah laut, melainkan juga di area hutan bakau dekat bibir pantai," ucapnya.
Sebelumnya, TNI AL mengerahkan KRI Cucut-886 dan KRI Parang-647 serta satu helikopter untuk mencari para korban kecelakaan laut itu.
Komandan Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Ribut Eko Suyatno, mengatakan, USS John S McCain (DDG-56) rusak di bagian buritan lambung kiri bangunan kapal dalam peristiwa tabrakan itu.
"Setelah mendapat informasi itu, saya berkoordinasi dengan jajaran Gugus Keamanan Laut Barat, Laksamana Pertama TNI Bambang Irawanto dan jajaran Pos TNI AL Berakit, Posal Lagoi. Kami juga menugaskan anggota dari unsur Patroli Keamanan Laut Pangkalan Utama TNI AL IV/Tanjungpinang, untuk membantu menyelamatkan para korban," ujarnya.
Sementara itu, di lokasi kejadian, upaya penyelamatan para korban juga dilakukan Malaysian Maritime Enforcement Agency dan Royal Malaysian Navy dengan mengerahkan satu kapal dan dua kapal cepat.
Pemerintah Singapura juga menugaskan Police Coast Guard dan Royal Singapore Navy. Satuan ini melibatkan RSS Gallant dan RSS Resilence serta Basking Shark SAR.
"Sebanyak satu Heli Sea Hawk dari USS John S Mccain telah diterbangkan melakukan pencarian dilokasi kejadian," ujar Suyatno.