Gubernur Akan Tinjau Sistem Bioflok di Banjarnegara
Rabu, 23 Agustus 2017 21:27 WIB
Ilustrasi - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sedang mengembangkan sistem budi daya ikan dengan teknologi bioflok. Sistem itu dilakukan melalui optimalisasi pengelolaan air menggunakan penambahan probiotik dan blower atau aerator, sehin
Banjarnegara, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dijadwalkan meninjau budi daya ikan dengan sistem bioflok di Desa Gumiwang, Kabupaten Banjarnegara.
"Beliau dijadwalkan meninjau bioflok," kata Kabid Perikanan, Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Yosep Andi Urip Sugiarto di Banjarnegara, Rabu.
Dia menjelaskan, Gubernur Jawa Tengah akan meninjau sistem bioflok yang diterapkan kelompok tani Mina Dadi Rejeki, di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara.
Dia juga menambahkan, rencana kehadiran Gubernur Jawa Tengah telah memberikan motivasi bagi pemerintah kabupaten untuk terus mengembangkan teknologi bioflok.
"Budi daya ikan dengan sistem bioflok akan terus kita kembangkan, karena dapat mendukung program penanggulangan kemiskinan," katanya.
Bioflok, tambah dia, merupakan teknologi yang sederhana, mudah, murah, dan hasilnya cukup menguntungkan masyarakat pembudidaya ikan.
Dia menjelaskan, teknologi bioflok mengadopsi sistem "Zero Water Discharge".
"Di Banjarnegara istilah ini kami ganti dengan sistim RGB atau Ra Ganti Banyu atau tidak perlu penggantian air," katanya.
Dengan demikian, kata dia, sistem yang diterapkan adalah budi daya secara intensif dengan padat tebar tinggi.
"Beliau dijadwalkan meninjau bioflok," kata Kabid Perikanan, Dinas Pertanian dan Perikanan Banjarnegara, Yosep Andi Urip Sugiarto di Banjarnegara, Rabu.
Dia menjelaskan, Gubernur Jawa Tengah akan meninjau sistem bioflok yang diterapkan kelompok tani Mina Dadi Rejeki, di Desa Gumiwang, Kecamatan Purwanegara.
Dia juga menambahkan, rencana kehadiran Gubernur Jawa Tengah telah memberikan motivasi bagi pemerintah kabupaten untuk terus mengembangkan teknologi bioflok.
"Budi daya ikan dengan sistem bioflok akan terus kita kembangkan, karena dapat mendukung program penanggulangan kemiskinan," katanya.
Bioflok, tambah dia, merupakan teknologi yang sederhana, mudah, murah, dan hasilnya cukup menguntungkan masyarakat pembudidaya ikan.
Dia menjelaskan, teknologi bioflok mengadopsi sistem "Zero Water Discharge".
"Di Banjarnegara istilah ini kami ganti dengan sistim RGB atau Ra Ganti Banyu atau tidak perlu penggantian air," katanya.
Dengan demikian, kata dia, sistem yang diterapkan adalah budi daya secara intensif dengan padat tebar tinggi.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor :
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ikan olahan pokdakan di Kabupaten Magelang diminati konsumen berbagai kota
19 February 2023 14:28 WIB, 2023
Lebih menguntungkan, Kudus kembangkan budi daya Lele sistem bioflok
19 February 2018 14:02 WIB, 2018