Magelang, ANTARA JATENG - Pemerintah Desa Banyubiru Kecamatan Dukun, Jawa Tengah bersama masyarakat menggelar Festival Banyubiru sebagai salah satu upaya mempromosikan objek wisata Bukit Gununggono.

"Selain merayakan HUT Ke-72 RI, juga yang tidak kalah penting festival disertai dengan gelar budaya ini untuk mempromosikan kepariwisataan Bukit Gununggono yang selama ini kami kembangkan," kata Kepala Desa Banyubiru Wintoro di sela puncak kegiatan tersebut di Magelang, Minggu.

Ia menjelaskan rangkaian kegiatan tersebut juga menunjukkan keunggulan potensi masing-masing dusun di Desa Banyubiru, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Hingga saat ini, objek wisata Bukit Gununggono yang menawarkan panorama alam setempat dengan latar belakang Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, setiap hari dikunjungi rata-rata 100 wisatawan, sedangkan pada hari libur bisa mencapai 500 wisatawan.

"Dari lokal dan luar kota, sudah sering berkunjung ke sini," ujarnya.

Ia juga menjelaskan pentingnya integrasi berbagai potensi wisata Bukit Gununggono dengan dusun-dusun di sekitarnya. Pemkab Magelang telah mengukuhkan desa setempat sebagai Desa Wisata Banyubiru beberapa waktu lalu.

Sejumlah sarana dan prasarana wisata, seperti tempat swafoto didirikan warga setempat untuk memikat pengunjung berswafoto dengan latar belakang Gunung Merapi dan Merbabu dari bukit tersebut.

Pihaknya terus mengembangkan lokasi tersebut sebagai ekowisata, termasuk melalui berbagai kegiatan masyarakat.

Pada Minggu, masyarakat dari berbagai dusun setempat melakukan kirab budaya melewati jalan-jalan desa setempat dengan mengarak gunungan tumpeng ke puncak bukit tersebut. Mereka kemudian makan bersama di tempat tersebut.

Berbagai kostum dari bahan-bahan alam dan limbah, serta pakaian tradisional dikenakan masyarakat dari setiap dusun dalam kirab tersebut. Masyarakat lainnya menyaksikan kemeriahan acara tersebut.

Festival Banyubiru dan Gelar Budaya berlangsung selama 20-27 Agustus 2017, antara lain berupa lomba kuliner tradisional, lomba egrang, kontes kicau burung, lomba Sapta Pesona Dusun, lomba gerai potensi dusun dan kirab budaya.