Pemkot Solo Bertekad Raih Predikat Kota Budaya
Jumat, 8 September 2017 16:20 WIB
Pameran seni visual yang diadakan oleh UNS di Solo Technopark (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita Widiastuti)
Solo, ANTARA JATENG - Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah bertekad meraih predikat sebagai kota budaya dan olah tubuh sebagaimana yang sudah diraih Kota Yogyakarta.
"Sejak tiga tahun lalu Kota Solo sudah `branding` sebagai kota budaya. Selain Solo ada Yogyakarta, Bandung, dan Purwokerto," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Kinkin Sultanul Hakim pada pembukaan pameran budaya visual yang diselanggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Budaya Universitas Sebelas Maret Solo, Jumat.
Dikatakan, justru saat ini yang sudah menjadi kota budaya adalah Yogyakarta. Menurut dia, saat ini Solo tengah mengejar predikat kota budaya dari sisi pertunjukan olah tubuh.
Seni olah tubuh adalah bagian dari dunia kreatif dan ada potensi ekonominya, saat ini yang meraih predikat sebagai kota budaya adalah Kota Yogyakarta.
Mari bersama-sama dengan adanya sinergi, Solo bisa merebut dua predikat yaitu seni dan pertunjukan olah tubuh. Kegiatan ini merupakan salah satu bukti bahwa Solo pantas menjadi kota budaya, katanya.
Membacakan sambutan dari Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan kegiatan tersebut bisa menjadi wadah dan sarana bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kampus yang sifatnya positif.
"Kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri. Rangkaian kegiatan hari ini menjadi contoh bahwa mahasiswa dan generasi muda harus meningkatkan pribadinya pada kegiatan berkualitas, bukan menghabiskan waktu untuk kegiatan yang sia-sia," katanya.
Pihaknya juga berharap agar kegiatan tersebut bisa meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap alam, kerusakan alam, dan pengelolaan alam.
"Peran generasi muda ini penting dalam rangka memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya untuk masa depan kita dan bangsa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua panitia acara Rahmanu Widayat berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat dapat menyikapi kerusakan yang terjadi di bumi secara arif dan segera memperbaikinya lewat proses kreatif berkelanjutan.
"Harapannya melalui kegiatan ini dapat mengurangi beban alam akibat ulah manusia dalam memproduksi maupun mengkonsumsi produk," katanya.
"Sejak tiga tahun lalu Kota Solo sudah `branding` sebagai kota budaya. Selain Solo ada Yogyakarta, Bandung, dan Purwokerto," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Kinkin Sultanul Hakim pada pembukaan pameran budaya visual yang diselanggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Budaya Universitas Sebelas Maret Solo, Jumat.
Dikatakan, justru saat ini yang sudah menjadi kota budaya adalah Yogyakarta. Menurut dia, saat ini Solo tengah mengejar predikat kota budaya dari sisi pertunjukan olah tubuh.
Seni olah tubuh adalah bagian dari dunia kreatif dan ada potensi ekonominya, saat ini yang meraih predikat sebagai kota budaya adalah Kota Yogyakarta.
Mari bersama-sama dengan adanya sinergi, Solo bisa merebut dua predikat yaitu seni dan pertunjukan olah tubuh. Kegiatan ini merupakan salah satu bukti bahwa Solo pantas menjadi kota budaya, katanya.
Membacakan sambutan dari Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan kegiatan tersebut bisa menjadi wadah dan sarana bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan kampus yang sifatnya positif.
"Kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensi diri. Rangkaian kegiatan hari ini menjadi contoh bahwa mahasiswa dan generasi muda harus meningkatkan pribadinya pada kegiatan berkualitas, bukan menghabiskan waktu untuk kegiatan yang sia-sia," katanya.
Pihaknya juga berharap agar kegiatan tersebut bisa meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap alam, kerusakan alam, dan pengelolaan alam.
"Peran generasi muda ini penting dalam rangka memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya untuk masa depan kita dan bangsa," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua panitia acara Rahmanu Widayat berharap melalui kegiatan tersebut masyarakat dapat menyikapi kerusakan yang terjadi di bumi secara arif dan segera memperbaikinya lewat proses kreatif berkelanjutan.
"Harapannya melalui kegiatan ini dapat mengurangi beban alam akibat ulah manusia dalam memproduksi maupun mengkonsumsi produk," katanya.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BSN dan Kemenperin bersinergi kembangkan SNI Plastik yang aman lingkungan
11 October 2019 13:45 WIB, 2019