Rudyatmo: TMMD Potong Rantai Kesenjangan Sosial
Rabu, 27 September 2017 12:15 WIB
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meletakkan batu pertama pembangunan embung di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Rabu (27/9). (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita)
Solo, ANTARA JATENG - Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dapat memotong rantai kesenjangan sosial di masyarakat.
"Oleh karena itu, kalau bisa pelaksanaan TMMD ini hingga empat kali dalam satu tahun. Bersama Bapermas dan Bappeda kami usulkan agar TMMD empat kali, karya bakti empat kali. Kalau delapan kali kan pelebaran jembatan, transportasi, talut untuk mengantisipasi banjir, pengerasan jalan bisa terus dilakukan," katanya pada pembukaan TMMD di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Rabu.
Ia mengatakan dipilihnya Kelurahan Joyotakan untuk pelaksanaan TMMD karena daerah tersebut rawan banjir.
Dengan dilakukannya penambahan talut, katanya, bisa mengurangi potensi banjir.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Rudy mengatakan program TMMD memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat tentang pentingnya kinerja dengan semangat gotong royong.
"Semua ikut turun tangan dan mendukung kesejahteraan rakyat. Banyak yang meningkat taraf hidupnya. Termotivasi dan percaya diri dalam melaksanakan pembangunan dan mendayagunaan potensi yang ada," katanya.
Pihaknya berharap masyarakat bisa ikut mendukung pembangunan tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Dengan demikian, pembangunan tersebut dapat menurunkan tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yang hingga saat ini masih mencapai 13,01 persen.
"Ini PR bersama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik itu dari sisi kebutuhan pangan, papan, dan sandang," katanya.
Beberapa sasaran fisik pada program TMMD tersebut, di antaranya pembuatan talut di Kampung Joyotakan dan relokasi tempat MCK umum. Program nonfisik, yaitu penyuluhan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta penyuluhan wawasan kebangsaan.
"Dalam hal ini kemiskinan dan kesenjangan menjadi sumber permasalahan. Kriminalitas, terorisme, dan radikalisme masih menjadi musuh dengan iming-iming kekayaan. Oleh karena itu, dibutuhkan pembinaan kader bela negara, dengan demikian rakyat makin sejahtera dan mandiri," katanya.
"Oleh karena itu, kalau bisa pelaksanaan TMMD ini hingga empat kali dalam satu tahun. Bersama Bapermas dan Bappeda kami usulkan agar TMMD empat kali, karya bakti empat kali. Kalau delapan kali kan pelebaran jembatan, transportasi, talut untuk mengantisipasi banjir, pengerasan jalan bisa terus dilakukan," katanya pada pembukaan TMMD di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Rabu.
Ia mengatakan dipilihnya Kelurahan Joyotakan untuk pelaksanaan TMMD karena daerah tersebut rawan banjir.
Dengan dilakukannya penambahan talut, katanya, bisa mengurangi potensi banjir.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Rudy mengatakan program TMMD memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat tentang pentingnya kinerja dengan semangat gotong royong.
"Semua ikut turun tangan dan mendukung kesejahteraan rakyat. Banyak yang meningkat taraf hidupnya. Termotivasi dan percaya diri dalam melaksanakan pembangunan dan mendayagunaan potensi yang ada," katanya.
Pihaknya berharap masyarakat bisa ikut mendukung pembangunan tanpa meninggalkan kearifan lokal.
Dengan demikian, pembangunan tersebut dapat menurunkan tingkat kemiskinan Provinsi Jawa Tengah yang hingga saat ini masih mencapai 13,01 persen.
"Ini PR bersama untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik itu dari sisi kebutuhan pangan, papan, dan sandang," katanya.
Beberapa sasaran fisik pada program TMMD tersebut, di antaranya pembuatan talut di Kampung Joyotakan dan relokasi tempat MCK umum. Program nonfisik, yaitu penyuluhan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta penyuluhan wawasan kebangsaan.
"Dalam hal ini kemiskinan dan kesenjangan menjadi sumber permasalahan. Kriminalitas, terorisme, dan radikalisme masih menjadi musuh dengan iming-iming kekayaan. Oleh karena itu, dibutuhkan pembinaan kader bela negara, dengan demikian rakyat makin sejahtera dan mandiri," katanya.
Pewarta : Aris Wasita Widiastuti
Editor :
Copyright © ANTARA 2025