Batang, ANTARA JATENG - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menetapkan status waspada dini terkait dengan adanya seorang warga setempat menderita difteri ringan (tonsilitas difteri).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Hidayah Basbeth, di Batang, Jumat, mengatakan saat ini penderita difteri, KS (6) warga Kecamatan Banyuputih masih dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Kariadi Semarang.

"Penderita dinyatakan positif difteria ringan dan kini masih dalam ruang isolasi untuk mendapatkan imunisasi secara lengkap," katanya.

Menurut dia, berdasar keterangan dokter yang menangani KS, penderita difteri itu masih bisa diselamatkan nyawanya karena penyakit yang dideritanya masih tergolong ringan.

Adapun, kata dia, satu warga lainnya, HA (15) warga Kecamatan Gringsing yang semula diduga "suspect difteri" dinyatakan negatif.

"Akan tetapi, penderita HA (15) sekarang masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tugu Rejo Semarang," katanya.

Ia mengatakan dengan ditemukannya penderita difteri ringan ini maka pemkab menindaklanjuti dengan melakukan penyelidikan "epidemiologi" di sekitar kontak.

"Kita usut dari mana KS datangnya difteri karena di desa tersebut tidak ada yang sakit difteri. Kemungkinan diduga dari Cilacap karena penderita tersebut sempat berpergian ke Cilacap sebelum dirujuk ke RSUP Kariadi," katanya.

Ia mengatakan untuk mengantisipasi penularan difteri, pemkab akan memberikan imunisasi tambahan atau imunisasi ulang kepada penderita KS yaitu "Outbreak Response Immunization (ORI)" dan warga setempat.

"Imunisasi akan kami berikan kepada warga berusia 1 tahun hingga dewasa. Hari ini sudah mulai kami berikan imunisasi di Desa Banyuputih. Bagi warga berusia kurang dari 5 tahun akan diberikan vaksin DPT, HB, HIB, umur 5 tahun sampai 7 tahun vaksin DT dan 7 tahun sampai dewasa berupa vaksin TD supaya mereka tahan terhadap kuman difteri," katanya.