Go-jek Fasilitasi Driver Peroleh Kredit Rumah Terjangkau
Selasa, 19 Desember 2017 20:16 WIB
Senior Vice President (SVP) Go-Jek Malikulkusno Utomo (kanan) dan Kepala Kantor Wilayah III BTN Joni Prasetiyantono saat peluncuran "Go-Jek dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Perluas Akses Kepemilikan Rumah Bagi Mitra Go-Jek", di Semarang, Selasa (19/12) (Foto: ANTARAJATENG.COM/Zuhdiar Laeis)
Semarang, ANTARA JATENG - Ratusan unit rumah disediakan untuk para pengemudi Go-Jek yang berada di wilayah Semarang dengan pembiayaan kredit terjangkau yakni cicilan minimal Rp42 ribu perhari.
"Program ini merupakan salah satu manfaat yang ditawarkan Go-Jek kepada mitranya," kata Senior Vice President (SVP) Publik Policy and Government Relation Go-jek Malikulkusno Utomo di Semarang, Selasa.
Peluncuran program "Go-Jek dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Perluas Akses Kepemilikan Rumah Bagi Mitra Go-Jek" itu dilakukan di Hotel Santika Premiere, Semarang, Selasa.
Malikulkusno mengungkapkan bahwa para pekerja sektor informal seperti mitra Go-Jek selama ini kerap dianggap tidak "bankable" sehingga sering kesulitan dalam mendapatkan produk perbankan, termasuk kredit pembiayaan rumah.
Program akses pembiayaan rumah kerja sama Go-Jek dengan BTN sudah diluncurkan sejak Mei 2017 di kawasan Jabodetabek dan diperluas ke 14 kota sehingga sudah lebih dari 4.500 mitra Go-Jek yang mendaftar.
"Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti masa kerja minimal satu tahun, ikut program menabung selama sembilan bulan, batas usia 21-45 tahun dan `performance` kerjanya juga dilihat," katanya.
Kepala Kantor Wilayah III BTN Joni Prasetiyantono menjelaskan program rumah bersubsidi bagi mitra Go-Jek untuk wilayah Semarang tersebar di empat kawasan yang disediakan oleh pengembang perumahan.
"Untuk rumah bersubsidi memang ada pembatasan harga yang berbeda di tiap wilayah, kalau di Semarang maksimal Rp123 juta perunit. Memang tidak di perkotaan karena harganya jelas lebih tinggi," katanya.
Empat kawasan itu yakni Perumahan Puri Delta Asri VIdari PT Dwiwahana Delta Asri sekitar 500 unit, Perumahan Graha Raya Sarirejo dari PT Adinata Graha Raya sekitar 350 unit yang semuanya di Kaliwungu, Kendal.
Kemudian di kawasan Mranggen, Demak, yakni Perumahan Pucanggading sekitar 200 unit oleh PT Perumnas dan keempat adalah perumahan di kawasan Boja, Kendal yang disiapkan sekitar 200 unit.
"Besaran angsuran minimal Rp42 ribu perhari dengan perhitungan 30 hari selama satu bulan. Kalau satu bulan kan Rp1,26 juta. Masa pinjaman maksimal 20 tahun. Jadi, kami rasa terjangkau," katanya.
Untuk pendaftaran bagi mitra Go-Jek yang ada di Semarang, sudah dibuka di BTN Cabang Karangayu, Semarang, dengan melihat rekam jejak dari pemohon sebagai salah satu pertimbangan.
"Target kami setidaknya 600 mitra Go-Jek di Semarang yang ikut program ini. Sejalan dengan misi OJK untuk meningkatkan inklusi keuangan, sekaligus menyukseskan program satu juta rumah," katanya.
Sementara itu, Abdul Wahid (37) pengemudi Go-Jek di Semarang merasa terbantu dengan program itu karena selama ini memang kesulitan mengakses kredit rumah dengan statusnya sebagai pekerja informal.
"Selama ini, saya masih mengontrak rumah di daerah Meteseh, Semarang, sejak 2009. Rencananya, saya mau ngambil rumah di Pucanggading. Ya, pertimbangan aksesnya lebih dekat kalau mau kerja," katanya.
Besar cicilan Rp42 ribu perhari, bapak tiga anak itu mengatakan masih terjangkau dengan penghasilan rata-rata yang didapatnya setiap hari, termasuk sudah dikurangi biaya operasional, seperti bensin dan makan.
"Program ini merupakan salah satu manfaat yang ditawarkan Go-Jek kepada mitranya," kata Senior Vice President (SVP) Publik Policy and Government Relation Go-jek Malikulkusno Utomo di Semarang, Selasa.
Peluncuran program "Go-Jek dan PT Bank Tabungan Negara (BTN) Perluas Akses Kepemilikan Rumah Bagi Mitra Go-Jek" itu dilakukan di Hotel Santika Premiere, Semarang, Selasa.
Malikulkusno mengungkapkan bahwa para pekerja sektor informal seperti mitra Go-Jek selama ini kerap dianggap tidak "bankable" sehingga sering kesulitan dalam mendapatkan produk perbankan, termasuk kredit pembiayaan rumah.
Program akses pembiayaan rumah kerja sama Go-Jek dengan BTN sudah diluncurkan sejak Mei 2017 di kawasan Jabodetabek dan diperluas ke 14 kota sehingga sudah lebih dari 4.500 mitra Go-Jek yang mendaftar.
"Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti masa kerja minimal satu tahun, ikut program menabung selama sembilan bulan, batas usia 21-45 tahun dan `performance` kerjanya juga dilihat," katanya.
Kepala Kantor Wilayah III BTN Joni Prasetiyantono menjelaskan program rumah bersubsidi bagi mitra Go-Jek untuk wilayah Semarang tersebar di empat kawasan yang disediakan oleh pengembang perumahan.
"Untuk rumah bersubsidi memang ada pembatasan harga yang berbeda di tiap wilayah, kalau di Semarang maksimal Rp123 juta perunit. Memang tidak di perkotaan karena harganya jelas lebih tinggi," katanya.
Empat kawasan itu yakni Perumahan Puri Delta Asri VIdari PT Dwiwahana Delta Asri sekitar 500 unit, Perumahan Graha Raya Sarirejo dari PT Adinata Graha Raya sekitar 350 unit yang semuanya di Kaliwungu, Kendal.
Kemudian di kawasan Mranggen, Demak, yakni Perumahan Pucanggading sekitar 200 unit oleh PT Perumnas dan keempat adalah perumahan di kawasan Boja, Kendal yang disiapkan sekitar 200 unit.
"Besaran angsuran minimal Rp42 ribu perhari dengan perhitungan 30 hari selama satu bulan. Kalau satu bulan kan Rp1,26 juta. Masa pinjaman maksimal 20 tahun. Jadi, kami rasa terjangkau," katanya.
Untuk pendaftaran bagi mitra Go-Jek yang ada di Semarang, sudah dibuka di BTN Cabang Karangayu, Semarang, dengan melihat rekam jejak dari pemohon sebagai salah satu pertimbangan.
"Target kami setidaknya 600 mitra Go-Jek di Semarang yang ikut program ini. Sejalan dengan misi OJK untuk meningkatkan inklusi keuangan, sekaligus menyukseskan program satu juta rumah," katanya.
Sementara itu, Abdul Wahid (37) pengemudi Go-Jek di Semarang merasa terbantu dengan program itu karena selama ini memang kesulitan mengakses kredit rumah dengan statusnya sebagai pekerja informal.
"Selama ini, saya masih mengontrak rumah di daerah Meteseh, Semarang, sejak 2009. Rencananya, saya mau ngambil rumah di Pucanggading. Ya, pertimbangan aksesnya lebih dekat kalau mau kerja," katanya.
Besar cicilan Rp42 ribu perhari, bapak tiga anak itu mengatakan masih terjangkau dengan penghasilan rata-rata yang didapatnya setiap hari, termasuk sudah dikurangi biaya operasional, seperti bensin dan makan.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor :
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan resmikan rumah pekerja dan manfaat layanan tambahan perumahan
14 December 2023 16:39 WIB
BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY-BTN sosialisasi kemudahan miliki rumah impian
07 June 2023 15:21 WIB, 2023
Gandeng Alan dan Susi Susanti, Bank BTN pasarkan Tabungan BTN Bisnis
03 September 2022 21:53 WIB, 2022