Kementan apresiasi petani di Desa Jipang Banyumas
Sabtu, 23 Desember 2017 15:36 WIB
Penanggung Jawab Serap Gabah Petani (Sergap) untuk wilayah Bulog Subdivre Banyumas Apri Handono (tiga dari kiri) usai memanen padi di Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Sabtu (23/12/2017). (Foto: Sumarwoto/)
Banyumas, (Antaranews Jateng) - Kementerian Pertanian memberikan apresiasi kepada petani di Desa Jipang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, karena memiliki semangat yang tinggi dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi.
"Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, ini memiliki potensi yang luar biasa, petaninya juga semangat di dalam melaksanakan kegiatan produksi mandirinya, dan mereka selalu berupaya berbuat yang terbaik," kata Penanggung Jawab Serap Gabah Petani (Sergap) Kementan untuk wilayah Bulog Subdivisi Regional Banyumas Apri Handono di Desa Jipang, Sabtu.
Apri mengatakan hal itu kepada Antara usai panen padi musim tanam ketiga di lahan milik Kelompok Tani Krajan Jaya, Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, Banyumas.
Selain itu, kata dia, pendampingan terhadap petani yang dilakukan oleh penyuluh, bintara pembina desa (babinsa), serta dinas terkait, khususnya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Banyumas, memberi kontribusi besar bagi pembangunan pertanian di wilayah tersebut.
"Saya juga sampaikan terima kasih kepada teman-teman petani yang hari ini dan untuk ke depan menikmati harga yang cukup baik. Utamanya ke depan, kedaulatan pangan atau swasembada padi, jagung, dan kedelai (pajale) kita bisa tercapai," kata dia yang juga Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur, ini.
Menurut dia, pejabat yang menangani upaya khusus (upsus) pajale di tingkat kabupaten selalu mendorong produktivitas agar lebih baik lagi.
Terkait panen padi di Desa Jipang, Apri mengatakan hal itu dilakukan sejak awal minggu ketiga bulan Desember dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga minggu keempat bulan Desember dengan total luasan panen mencapai 159 hektare.
"Produktivitasnya pada lahan yang dipanen hari ini (23/12) diperkirakan hampir mencapai 7 ton per hektare. Secara keseluruhan, produktivitasnya rata-rata 6,8 ton per hektare," katanya.
Ia mengatakan kondisi cuaca yang sering hujan sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir tidak menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi di Banyumas.
Menurut dia, banjir tersebut dapat segera ditangani karena saluran irigasi di Banyumas berfungsi dengan baik.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banyumas Suwarseno memperkirakan luasan panen di kabupaten itu pada minggu ketiga bulan Desember 2017 hingga pertengahan bulan Januari 2018 mencapai kisaran 1.700 hektare.
"Wilayah yang sedang panen padi itu sebagian besar di lereng Gunung Slamet seperti Kecamatan Sumbang, Baturraden, Karanglewas, Cilongok, Ajibarang, dan Pekuncen. Wilayah lainnya sangat sedikit," katanya.
Ia mengatakan saat sekarang, wilayah di lereng Gunung Slamet hampir setiap hari ada petani yang panen.
Dia mengharapkan dengan adanya potensi panen yang cukup besar itu dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama Natal hingga Tahun Baru 2018.
"Jika produktivitasnya rata-rata 6 ton per hektare, potensi panennya diperkirakan mencapai 10.200 ton," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jipang Darso mengatakan masyarakat setempat khususnya petani sangat mendukung kegiatan Upsus Pajale yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
"Dengan luasan lahan sawah di Desa Jipang yang mencapai 159 hektare, alhamdulillah dapat dimaksimalkan, semoga dapat memenuhi kebutuhan pemerintah, yaitu swasembada pangan," katanya.
Selain itu, kata dia, harga gabah di tingkat petani Desa Jipang dapat terkendali dengan adanya kegiatan Sergap yang dilaksanakan Kementan dan Bulog.
"Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, ini memiliki potensi yang luar biasa, petaninya juga semangat di dalam melaksanakan kegiatan produksi mandirinya, dan mereka selalu berupaya berbuat yang terbaik," kata Penanggung Jawab Serap Gabah Petani (Sergap) Kementan untuk wilayah Bulog Subdivisi Regional Banyumas Apri Handono di Desa Jipang, Sabtu.
Apri mengatakan hal itu kepada Antara usai panen padi musim tanam ketiga di lahan milik Kelompok Tani Krajan Jaya, Desa Jipang, Kecamatan Karanglewas, Banyumas.
Selain itu, kata dia, pendampingan terhadap petani yang dilakukan oleh penyuluh, bintara pembina desa (babinsa), serta dinas terkait, khususnya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Banyumas, memberi kontribusi besar bagi pembangunan pertanian di wilayah tersebut.
"Saya juga sampaikan terima kasih kepada teman-teman petani yang hari ini dan untuk ke depan menikmati harga yang cukup baik. Utamanya ke depan, kedaulatan pangan atau swasembada padi, jagung, dan kedelai (pajale) kita bisa tercapai," kata dia yang juga Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur, ini.
Menurut dia, pejabat yang menangani upaya khusus (upsus) pajale di tingkat kabupaten selalu mendorong produktivitas agar lebih baik lagi.
Terkait panen padi di Desa Jipang, Apri mengatakan hal itu dilakukan sejak awal minggu ketiga bulan Desember dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga minggu keempat bulan Desember dengan total luasan panen mencapai 159 hektare.
"Produktivitasnya pada lahan yang dipanen hari ini (23/12) diperkirakan hampir mencapai 7 ton per hektare. Secara keseluruhan, produktivitasnya rata-rata 6,8 ton per hektare," katanya.
Ia mengatakan kondisi cuaca yang sering hujan sehingga mengakibatkan banjir di beberapa wilayah dalam beberapa waktu terakhir tidak menjadi kendala dalam peningkatan produksi padi di Banyumas.
Menurut dia, banjir tersebut dapat segera ditangani karena saluran irigasi di Banyumas berfungsi dengan baik.
Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banyumas Suwarseno memperkirakan luasan panen di kabupaten itu pada minggu ketiga bulan Desember 2017 hingga pertengahan bulan Januari 2018 mencapai kisaran 1.700 hektare.
"Wilayah yang sedang panen padi itu sebagian besar di lereng Gunung Slamet seperti Kecamatan Sumbang, Baturraden, Karanglewas, Cilongok, Ajibarang, dan Pekuncen. Wilayah lainnya sangat sedikit," katanya.
Ia mengatakan saat sekarang, wilayah di lereng Gunung Slamet hampir setiap hari ada petani yang panen.
Dia mengharapkan dengan adanya potensi panen yang cukup besar itu dapat mencukupi kebutuhan masyarakat selama Natal hingga Tahun Baru 2018.
"Jika produktivitasnya rata-rata 6 ton per hektare, potensi panennya diperkirakan mencapai 10.200 ton," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Jipang Darso mengatakan masyarakat setempat khususnya petani sangat mendukung kegiatan Upsus Pajale yang dicanangkan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
"Dengan luasan lahan sawah di Desa Jipang yang mencapai 159 hektare, alhamdulillah dapat dimaksimalkan, semoga dapat memenuhi kebutuhan pemerintah, yaitu swasembada pangan," katanya.
Selain itu, kata dia, harga gabah di tingkat petani Desa Jipang dapat terkendali dengan adanya kegiatan Sergap yang dilaksanakan Kementan dan Bulog.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB