Mina padi KKP di Soropadan siap panen
Senin, 15 Januari 2018 18:38 WIB
Ilustrasi, Program Mina Padi untuk menambah pendapatan dan kesejahteraan petani. (Foto: Kutnadi)
Temanggung (Antaranews Jateng) - Program budi daya ikan dengan sistem mina padi dari Dirjen Budi Daya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) seluas 50 hektare di Desa Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah siap panen.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi, di Temanggung, Senin, mengatakan memasuki bulan Januari 2018, program mina padi di Soropadan siap dilakukan panen secara bertahap.
"Panen dilakukan secara bertahap, karena waktu tebar benih ikan juga tidak bersamaan dan beberapa petani sudah ada yang memanennya," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan laporan dari Ketua Gapoktan Migunani Desa Soropadan, hingga pertengahan Januari ini sudah panen sekitar 500 kilogram ikan jenis nila dalam program tersebut.
Hadi mengatakan hasil panen dijual di bawah harga pasar yang kini mencapai Rp30 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram.
"Dalam panen tersebut setiap kilogram berisi empat ekor nila, dijual eceran Rp28 ribu per kilogram dan jika pembelian dalam jumlah banyak Rp22 ribu per kilogram," katanya.
Ia menyampaikan dari seluas 50 hektare lahan minapadi tersebut ditargetkan dapat menghasilkan 100 ton ikan nila.
Agar program tersebut bisa berkelanjutan, katanya, 25 persen uang hasil panen disetor ke kelompok yang nantinya dikembalikan kepada anggota untuk pembelian benih ikan dan pakan dalam budi daya selanjutnya.
Menurut dia, dalam pemasaran hasil panen mina padi itu juga akan dilakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Soropadan, yang akan menyediakan lapak penjualan di sawah, dilakukan setiap sabtu.
Kepala Bidang Perikanan, Dinas Perikanan dan Peternakan, Kabupaten Temanggung Muhammad Hadi, di Temanggung, Senin, mengatakan memasuki bulan Januari 2018, program mina padi di Soropadan siap dilakukan panen secara bertahap.
"Panen dilakukan secara bertahap, karena waktu tebar benih ikan juga tidak bersamaan dan beberapa petani sudah ada yang memanennya," katanya.
Ia menuturkan berdasarkan laporan dari Ketua Gapoktan Migunani Desa Soropadan, hingga pertengahan Januari ini sudah panen sekitar 500 kilogram ikan jenis nila dalam program tersebut.
Hadi mengatakan hasil panen dijual di bawah harga pasar yang kini mencapai Rp30 ribu hingga Rp32 ribu per kilogram.
"Dalam panen tersebut setiap kilogram berisi empat ekor nila, dijual eceran Rp28 ribu per kilogram dan jika pembelian dalam jumlah banyak Rp22 ribu per kilogram," katanya.
Ia menyampaikan dari seluas 50 hektare lahan minapadi tersebut ditargetkan dapat menghasilkan 100 ton ikan nila.
Agar program tersebut bisa berkelanjutan, katanya, 25 persen uang hasil panen disetor ke kelompok yang nantinya dikembalikan kepada anggota untuk pembelian benih ikan dan pakan dalam budi daya selanjutnya.
Menurut dia, dalam pemasaran hasil panen mina padi itu juga akan dilakukan kerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Soropadan, yang akan menyediakan lapak penjualan di sawah, dilakukan setiap sabtu.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Penanaman padi gunakan Hazton Grow Nusantara tunjukkan hasil menggembirakan
10 February 2025 16:06 WIB
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Perum Bulog dan Kodam/IV Diponegoro bersinergi optimalkan penyerapan gabah
23 January 2025 17:50 WIB