Gerhana Bulan total, MUI serukan shalat gerhana
Selasa, 30 Januari 2018 8:55 WIB
Ilustrasi - Fase Gerhana Bulan Foto kolase fase gerhana bulan terlihat dari langit Indramayu, Jawa Barat, Rabu (8/10) malam. Gerhana bulan yang muncul pada pukul 18.10 WIB tersebut hanya terlihat mulai dari fase pertengahan setelah terjadi fase total hingga akhir gerhana. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Semarang (Antaranews Jateng) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan kepada umat muslim untuk melaksanakan shalat gerhana bulan terkait dengan fenomena gerhana bulan total atau "super moon" yang diperkirakan terjadi pada Rabu (31/1) malam.
"Pelaksanaan shalat gerhana bulan tersebut agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing sehingga salat berjalan khusyuk, tertib, khidmat serta dapat diikuti oleh masyarakat muslim secara luas," kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Selasa.
Terkait dengan seruan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan tersebut, MUI Jateng telah menginstruksikan kepada seluruh Dewan Pembinaan MUI kabupaten/kota se-Jateng agar berkoordinasi dengan pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah, dan masyarakat untuk teknis pelaksanaan shalat gerhana bulan di wilayah masing-masing.
Darodji memerinci secara keseluruhan waktu terjadinya gerhana bulan diperkirakan mulai pukul 18.48 WIB, gerhana bulan total pukul 19.52 WIB, puncak gerhana pukul 20.30. WIB, dan akan berakhir antara pukul 21.08-22.11 WIB.
Menurut Darodji, gerhana bulan total tersebut merupakan fenomena alam yang langka dan unik.
"Puncak gerhana bulan total akan terjadi selama satu jam 16 menit yang ditandai bulan berwarna merah," ujarnya.
Adapun keseluruhan proses gerhana bulan total pada 31 Januari 2018 dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika.
Gerhana ini juga dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit.
"Pelaksanaan shalat gerhana bulan tersebut agar disesuaikan dengan situasi dan kondisi di wilayah masing-masing sehingga salat berjalan khusyuk, tertib, khidmat serta dapat diikuti oleh masyarakat muslim secara luas," kata Ketua MUI Jawa Tengah Kiai Haji Ahmad Darodji di Semarang, Selasa.
Terkait dengan seruan untuk melaksanakan shalat gerhana bulan tersebut, MUI Jateng telah menginstruksikan kepada seluruh Dewan Pembinaan MUI kabupaten/kota se-Jateng agar berkoordinasi dengan pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah, dan masyarakat untuk teknis pelaksanaan shalat gerhana bulan di wilayah masing-masing.
Darodji memerinci secara keseluruhan waktu terjadinya gerhana bulan diperkirakan mulai pukul 18.48 WIB, gerhana bulan total pukul 19.52 WIB, puncak gerhana pukul 20.30. WIB, dan akan berakhir antara pukul 21.08-22.11 WIB.
Menurut Darodji, gerhana bulan total tersebut merupakan fenomena alam yang langka dan unik.
"Puncak gerhana bulan total akan terjadi selama satu jam 16 menit yang ditandai bulan berwarna merah," ujarnya.
Adapun keseluruhan proses gerhana bulan total pada 31 Januari 2018 dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika.
Gerhana ini juga dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit.
Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BMKG ingatkan warga tidak lihat proses gerhana matahari secara langsung
20 April 2023 9:06 WIB, 2023
BMKG: Banjarnegara prakirakan hujan di lokasi pangamatan gerhana Bulan total
26 May 2021 16:01 WIB, 2021
BMKG Banjarnegara lakukan pengamatan gerhana Bulan total di kompleks Candi Arjuna
26 May 2021 9:57 WIB, 2021