Logo Header Antaranews Jateng

Akademisi: Gerhana bulan momentum untuk bersyukur

Kamis, 27 Mei 2021 05:15 WIB
Image Print
Akademisi dari IAIN Purwokerto Muridan (ANTARA/Wuryanti Puspitasari)
Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Muridan mengingatkan bahwa fenomena Gerhana Bulan Total merupakan momentum untuk bersyukur karena telah menjadi bagian dari alam semesta.

"Fenomena gerhana bulan malam ini momentum bersyukur menjadi salah satu bagian dari alam semesta yang merupakan ciptaan Allah SWT," katanya di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.

Kepala Laboratorium Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto itu juga menambahkan fenomena gerhana tersebut juga momentum untuk mengakui keagungan Allah SWT.

Baca juga: Gerhana Bulan total terlihat jelas di Banjarnegara
Baca juga: Waspadai banjir rob saat gerhana Bulan


"Ini juga kesempatan untuk berdoa agar terhindar dari bahaya yang ditimbulkan beribadah serta berbagi kepada sesama sebagai bukti atas penghambaan kepada-Nya," katanya.

Dia menambahkan bahwa di dalam Al Quran telah diungkapkan bahwa fenomena terjadinya siang dan malam, juga keberadaan Bumi, Matahari dan Bulan adalah ciptaan-ciptaan Allah SWT.

"Semuanya diciptakan menurut aturan-aturan-Nya. Gerhana oleh ahli ilmu alam disebut dengan hukum alam, atau yang dinamakan dengan istilah sunnatullah. Semuanya berada di bawah kekuasaan dan pemeliharaan Allah dan tidak ada seorangpun yang mampu mengubah atau mengganti sunnatullah tersebut," katanya.

Dia menambahkan bahwa fenomena gerhana mengingatkan bahwa manusia hanyalah bagian kecil dari keseluruhan alam semesta ini.
"Karena itu fenomena ini sebagai pengingat untuk tunduk pada keagungan Allah SWT," katanya.

Bukti ketundukan tersebut, kata dia, harus diwujudkan dalam bentuk ungkapan rasa syukur dan juga beribadah.

"Bukan hanya ibadah shalat gerhana atau khusuf, tetapi juga Ibadah-ibadah lainnya. Ibadah ini harus harus mewujud dalam kehidupan nyata dan dapat dirasakan secara sosial," katanya.

Ibadah dimaksud, kata dia, adalah yang melahirkan individu yang gemar bersedekah dan gemar berbagi dengan sesama.

"Terlebih di era pandemi seperti sekarang, ketika dampak ekonomi begitu dirasakan berbagai lapisan masyarakat, ini momentum yang tepat untuk saling berbagi," katanya.
 

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024