Semarang (Antaranews Jateng) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk melihat politik bukan sebagai sesuatu yang menimbulkan kesan angker, kejam, dan menegangkan.

"Politik kok sepertinya kejam, membuat sesuatu menjadi terbelah-belah," kata politikus PDI Perjuangan itu, di sela peluncuran dua buku karya tokoh Jateng Bambang Sadono di Semarang, Selasa.

Setidaknya ada dua buku karya Bambang Sadono yang diluncurkan, yakni buku kumpulan puisi berjudul "Sumpah Setyaki" dan buku berisi anekdot ringan berjudul "Senyum Simpul Bersama Bambang Sadono".

Ganjar menilai politik semestinya bisa dilihat sebagai sesuatu yang mengasyikkan, lucu, canda, dan sebagainya yang membuat guyub, bukan sebagai sesuatu yang bisa memecah-belah.

"Ayo seniman, budayawan, bagaimana melihat politik itu asyik, lucu, bisa enggak ya? Bisa bercanda, menyenangkan, bisa guyub. Jangan sampai politik menjadi angker, tegang, seolah-olah menjadi gergaji," katanya.

Sebagai "incumbent", Ganjar yang maju kembali pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2018 juga menceritakan kesannya menjadi calon malah membuatnya menjadi seperti aneh sendiri.

"Tiba-tiba jadi calon itu aneh, seketika menjadi mahluk haram. Lha bojo (istri) nyedak enggak entuk (tidak boleh mendekat), kabeh nyedak enggak entuk, `ngupload` ora entuk, `ngelike` ora entuk," keluhnya.

Ia mencontohkan istrinya, Siti Atikoh, yang kebetulan seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Jateng yang ditegur Badan Pengawas Pemilu Jateng saat mengantarkannya mendaftar sebagai calon gubernur.

"Itu kan istri saya sendiri. Lha nganterin saya mendaftar, disemprit Bawaslu. Mengantarkan kenapa tidak boleh," kata Ganjar.

Sebagaimana diwartakan, Bawaslu Jateng memberikan teguran kepada Siti Atikoh, istri Ganjar Pranowo berkaitan dengan netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada pemilihan kepala daerah serentak.

"Saya katakan kepada istri saya, kalau nanti ditanya kenapa nganter? Dijawab, `Lha wong bojoku kok`. Sebagai PNS kan harus netral. Ya, mesti milih bojoku (istrinya pasti memilih suaminya)," kata Ganjar, disambut tawa hadirin.