"Pangling" berikan ketrampilan memotong rambut semua orang
Rabu, 21 Februari 2018 11:05 WIB
Ilustrasi pangkas rambut. (Ist)
Bandung (Antaranews Jateng) - Sejumlah perempuan yang ahli dalam memangkas rambut di Kota Bandung membentuk sebuah perkumpulan bernama Pangkas Keliling atau Pangling sejak pertengahan tahun 2017 lalu.
Para srikandi pemangkas rambut yang tergabung dalam Pangling adalah Raisha Hillary (22), Anggia (21), Lira (24), Karmila (24), Desti (23), Windi (22), Mey (23), dan Putri (24).
"Awalnya aku sekedar ingin nyukurin yang homeless aja, terus nyoba iseng ngajak beberapa orang yang sempet kerja jadi pencukur bareng. Ternyata pada mau join,? kata salah seorang Pendiri Pangling Raisha Hillary (22), di Bandung, Selasa.
Raisha menuturkan ia dan teman-temannya di Pangling memiliki visi dan misi yang sama yakni memberikan keterampilan dalam hal memotong rambut untuk semua orang.
Dalam operasionalnya, kata dia, Pangling tidak memiliki satu tempat tetap untuk membuka lapak pangkas rambutnya, melainkan pindah-pindah setiap bulannya.
Menurut dia Pangling rutin membuka lapak untuk memangkas rambut sebulan sekali. dan sempat berkegiatan di Taman Vanda Bandung, Taman Cibeunying Bandung, Taman Cikapayang Bandung, Car Free Day Bandung, dan di Dinas Sosial Jakarta.
Ia menuturkan Pangling tidak mematok harga untuk setiap kali jasa mencukur rambut karena tujuan mereka adalah untuk membuat orang lain merasa senang.
"Bisa bikin seneng orang kan bisa lewat cara apapun, cara kita salah satunya dengan mangkas rambut semua orang. Mangkas rambut itu bukan sekedar penampilan, tapi juga kebutuhan dan semua orang berhak dapet itu tanpa ngeluarin uang," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga tidak melakukan promosi terkait Pangling, yang pasti mereka rutin membuka lapak secara spontan.
Akun media sosial yang mereka miliki juga berisi kilasan balik tentang kegiatannya.
Kedepannya, kata dia, Pangling berharap bisa terus memangkas rambut orang-orang hingga keliling Indonesia dan ingin menularkan semangat kolektif untuk anak-anak muda di Indonesia.
"Saya juga berharap agar dapat melengkapi peralatan untuk memangkasnya, karena hingga hari ini alat-alat pangkas yang digunakan masih belum lengkap," kata dia. (Editor : Suryanto).
Para srikandi pemangkas rambut yang tergabung dalam Pangling adalah Raisha Hillary (22), Anggia (21), Lira (24), Karmila (24), Desti (23), Windi (22), Mey (23), dan Putri (24).
"Awalnya aku sekedar ingin nyukurin yang homeless aja, terus nyoba iseng ngajak beberapa orang yang sempet kerja jadi pencukur bareng. Ternyata pada mau join,? kata salah seorang Pendiri Pangling Raisha Hillary (22), di Bandung, Selasa.
Raisha menuturkan ia dan teman-temannya di Pangling memiliki visi dan misi yang sama yakni memberikan keterampilan dalam hal memotong rambut untuk semua orang.
Dalam operasionalnya, kata dia, Pangling tidak memiliki satu tempat tetap untuk membuka lapak pangkas rambutnya, melainkan pindah-pindah setiap bulannya.
Menurut dia Pangling rutin membuka lapak untuk memangkas rambut sebulan sekali. dan sempat berkegiatan di Taman Vanda Bandung, Taman Cibeunying Bandung, Taman Cikapayang Bandung, Car Free Day Bandung, dan di Dinas Sosial Jakarta.
Ia menuturkan Pangling tidak mematok harga untuk setiap kali jasa mencukur rambut karena tujuan mereka adalah untuk membuat orang lain merasa senang.
"Bisa bikin seneng orang kan bisa lewat cara apapun, cara kita salah satunya dengan mangkas rambut semua orang. Mangkas rambut itu bukan sekedar penampilan, tapi juga kebutuhan dan semua orang berhak dapet itu tanpa ngeluarin uang," kata dia.
Selain itu, lanjut dia, mereka juga tidak melakukan promosi terkait Pangling, yang pasti mereka rutin membuka lapak secara spontan.
Akun media sosial yang mereka miliki juga berisi kilasan balik tentang kegiatannya.
Kedepannya, kata dia, Pangling berharap bisa terus memangkas rambut orang-orang hingga keliling Indonesia dan ingin menularkan semangat kolektif untuk anak-anak muda di Indonesia.
"Saya juga berharap agar dapat melengkapi peralatan untuk memangkasnya, karena hingga hari ini alat-alat pangkas yang digunakan masih belum lengkap," kata dia. (Editor : Suryanto).
Pewarta : Ajat Sudrajat
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024