Purwokerto (Antaranews Jateng) - Petugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memangkas ranting dan cabang sejumlah pohon yang sudah gondrong dan selama ini menjadi peneduh jalan. Pemangkasan ini bertujuan agar pohon tidak tumbang saat hujan lebat disertai angin kencang.

"Pemangkasan dilakukan untuk mengurangi kerimbunan pohon agar tidak mengkhawatirkan pengguna jalan dan warga sekitar," kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Banyumas Ngadimin di Purwokerto, Selasa.

Ia mengatakan salah satu pohon peneduh yang dipangkas pada hari Selasa (20/3) berupa pohon beringin yang berada di Taman Ahmad Yani, Jalan Ahmad Yani, Purwokerto.

Menurut dia, pemangkasan dilakukan karena tegakan pohon sudah miring lebih dari 5 derajat dan untuk mengurangi kerimbunan lantaran cabangnya sudah cukup besar.

"Sebelumnya, kami juga memangkas pohon beringin di halaman Pendopo Wakil Bupati Banyumas," katanya.

Lebih lanjut, Ngadimin mengatakan pohon beringin tersebut secara umum masih sehat atau tidak keropos namun karena terlalu rimbun, perlu dipangkas dengan cara mengurangi cabangnya.

Ia mengharapkan dengan adanya pemangkasan pohon-pohon "gondrong" tersebut akan mengurangi kekhawatiran pengguna jalan dan warga sekitar terhadap kemungkinan terjadinya pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang.

Menurut dia, pemangkasan juga akan dilakukan terhadap pohon-pohon yang menghalangi rambu-rambu lalu lintas, salah satunya yang berlokasi di Jalan Gatot Soebroto, Purwokerto.

Salah seorang warga, Khoerul menyambut baik kegiatan pemangkasan pohon beringin di Taman Ahmad Yani karena sudah terlalu rimbun sehingga dikhawatirkan tumbang atau patah cabangnya saat hujan disertai angin kencang seperti salah satu pohon beringin di Alun-Alun Purwokerto yang tumbang beberapa waktu lalu.

"Saat terjadi hujan disertai angin kencang, pohon beringin itu terlihat bergoyang-goyang sehingga saya jadi was-was, takut kalau tumbang atau cabangnya patah," katanya.