FKPT Jateng gandeng knpi cegah terorisme
Rabu, 4 April 2018 20:19 WIB
Temanggung - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah melakukan penandatanganan kerja sama pencegahan radikalisme dan terorisme dengan DPD KNPI di eks-Karesidenan Kedu. (Foto: Heru Suyitno)
Temanggung (Antaranews Jateng) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah menggandeng Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) di eks-Karesidenan Kedu dengan melakukan penandatanganan kerja sama pencegahan radikalisme dan terorisme.
Sebanyak 50 pemuda utusan DPD KNPI Kabupaten Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, dan DPD KNPI Kota Magelang serta pengurus FKPT Jateng melakukan deklarasi antiradikalisme dan terorisme di Resto Kampoeng Sawah di Temanggung, Rabu.
Ketua FKPT Jateng Budiyanto mengatakan peran pemuda dalam pencegahan radakalisme dan terorisme sangat penting, karena generasi muda rawan disusupi paham radikal.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng KNPI yang merupakan wadah organisasi pemuda dan berhimpunnya organisasi kepemudaan untuk terus memberikan pemahaman akan bahaya radikalisme dan terorisme.
"Jangan diberi ruang sedikit pun terorisme masuk. Mari kita bentengi diri, keluarga, dan warga kita jangan sampai terlibat terorisme," katanya.
Ia menuturkan telah melakukan dialog dengan 94 mantan napi yang terlibat terorisme, rata-rata alasan mereka terlibat jaringan terorisme karena pengetahuan agama dan persoalan sosial ekonomi, namun yang paling dominan adalah faktor ekonomi atau kemiskinan.
"Pengetahuan agama yang minim mudah dibujuk. Kemiskinan juga menjadi sasaran empuk," katanya.
Ia mengatakan guna mencegah atau meminimalkan masuknya terorisme di wilayah Jawa Tengah, pihaknya juga menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah dengan memaksimalkan peran penyuluh agama dan guru agama.
"Para penyuluh agama dan guru agama bisa memasukkan materi atau memberikan pemahaman bahaya terorisme kepada siswa," katanya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Temanggung Muhammad Masthur menuturkan Temanggung dipilih untuk tempat deklarasi antiterorisme bukan tanpa alasan, karena banyak kejadian penangkapan teroris di Temanggung.
Ia mengatakan tahun 2009 ada penangkapan teroris di Beji Kedu, beberapa tahun terakhir ini juga ada penangkapan teroris dan yang terakhir tahun 2018 penangkapan teroris di sebuah toko grosir di Bengkal Kranggan.
"Kami pemuda Temanggung dan pemuda di eks-Karesidenan Kedu bersama FKPT Jateng siap melawan gerakan teroris," katanya.
Sebanyak 50 pemuda utusan DPD KNPI Kabupaten Temanggung, Magelang, Wonosobo, Purworejo, Kebumen, dan DPD KNPI Kota Magelang serta pengurus FKPT Jateng melakukan deklarasi antiradikalisme dan terorisme di Resto Kampoeng Sawah di Temanggung, Rabu.
Ketua FKPT Jateng Budiyanto mengatakan peran pemuda dalam pencegahan radakalisme dan terorisme sangat penting, karena generasi muda rawan disusupi paham radikal.
Oleh karena itu, pihaknya menggandeng KNPI yang merupakan wadah organisasi pemuda dan berhimpunnya organisasi kepemudaan untuk terus memberikan pemahaman akan bahaya radikalisme dan terorisme.
"Jangan diberi ruang sedikit pun terorisme masuk. Mari kita bentengi diri, keluarga, dan warga kita jangan sampai terlibat terorisme," katanya.
Ia menuturkan telah melakukan dialog dengan 94 mantan napi yang terlibat terorisme, rata-rata alasan mereka terlibat jaringan terorisme karena pengetahuan agama dan persoalan sosial ekonomi, namun yang paling dominan adalah faktor ekonomi atau kemiskinan.
"Pengetahuan agama yang minim mudah dibujuk. Kemiskinan juga menjadi sasaran empuk," katanya.
Ia mengatakan guna mencegah atau meminimalkan masuknya terorisme di wilayah Jawa Tengah, pihaknya juga menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah dengan memaksimalkan peran penyuluh agama dan guru agama.
"Para penyuluh agama dan guru agama bisa memasukkan materi atau memberikan pemahaman bahaya terorisme kepada siswa," katanya.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Temanggung Muhammad Masthur menuturkan Temanggung dipilih untuk tempat deklarasi antiterorisme bukan tanpa alasan, karena banyak kejadian penangkapan teroris di Temanggung.
Ia mengatakan tahun 2009 ada penangkapan teroris di Beji Kedu, beberapa tahun terakhir ini juga ada penangkapan teroris dan yang terakhir tahun 2018 penangkapan teroris di sebuah toko grosir di Bengkal Kranggan.
"Kami pemuda Temanggung dan pemuda di eks-Karesidenan Kedu bersama FKPT Jateng siap melawan gerakan teroris," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Zuhdiar Laeis
Copyright © ANTARA 2024