Purbalingga (Antaranews Jateng) - Angka pengangguran di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, cenderung mengalami penurunan berkat banyaknya industri yang berkembang di wilayah itu, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Purbalingga Gunarto.

"Berdasarkan data, angka pengangguran di Purbalingga pada tahun 2016 turun 0,04 persen atau berkurang sekitar 3.500 orang dari tahun 2015 yang mencapai 5,4 persen, sedangkan pada tahun 2017 turun lagi menjadi 5,33 persen," katanya di Purbalingga, Selasa.

Menurut dia, penurunan angka pengangguran tersebut tidak lepas dari banyaknya industri yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Purbalingga, salah satunya perusahaan rambut palsu.

Bahkan, industri rambut palsu di Purbalingga yang disebut-sebut terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou (China) itu mampu menyerap tenaga kerja hingga 60.000 orang, sekitar 95 persen di antaranya perempuan.

"Rencananya di Kalimanah akan berdiri industri garmen, mudah-mudahan dapat terealisasi sehingga bisa menambah tenaga kerja," kata Gunarto.

Disinggung mengenai kemungkinan adanya penyediaan fasilitas perumahan bagi buruh dan pekerja di Purbalingga, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Purbalingga saat sekarang sedang mengupayakannya.

Dalam hal ini, kata dia, Pemkab Purbalingga akan mengupayakan pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi buruh dan pekerja.

"Tadi saat peringatan `May Day` (Hari Buruh Internasional) masalah rusunawa ini dibahas juga, dan disampaikan bahwa hal itu akan diupayakan," jelasnya.

Terkait dengan masalah transportasi bagi pekerja di Purbalingga, dia mengakui jika hingga saat ini, baru dua perusahaan rambut palsu yang menyediakan bus untuk antar-jemput pekerja.

Kendati demikian, dia mengatakan dalam beberapa bulan ke depan akan ada semacam "bus rapid transit" yang melayani rute di sekitar perusahaan.