Banjarnegara dorong pengembangan industri kentang
Kamis, 17 Mei 2018 16:58 WIB
Petani menyemprot air saat membersihkan tanaman kentang dari lumpur vulkanik akibat letusan freatik kawah Sileri di dataran tinggi Dieng Desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Rabu (4/4). Kawah Sileri kembali mengalami letusan freatik yang dipicu oleh terbentuknya uap air secara mendadak pada Minggu (1/4) dengan semburan lumpur setinggi 150 meter yang tersebar sejauh radius 100 meter, letusan tersebut dipastikan tidak mengandung gas beracun berupa CO2, H2S dan SO2. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom/18.
Banjarnegara (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mendorong pengembangan industri kentang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kata Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono.
"Kentang merupakan salah satu potensi hasil pertanian yang melimpah di Banjarnegara," katanya di Banjarnegara, Kamis.
Hal tersebut, kata Bupati, menjadi tantangan bagi para pihak terkait untuk meningkatkan nilai jualnya melalui kegiatan agroindustri.
"Potensi kentang ini harus dimanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui berbagai kreasi yang mampu meningkatkan nilai ekonomi kentang itu sendiri," katanya.
Misalnya, kata dia, bahan baku kentang diolah melalui kegiatan agroindustri menjadi keripik, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, kata dia, akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis agroindustri hasil pertanian.
Perkembangan agroindustri diharapkan juga dapat menumbuhkan industri rumahan dan usaha mikro kecil menengah yang menggunakan bahan dasar dari produk pertanian, salah satunya kentang.
Dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk industri yang meningkatkan nilai tambah tersebut, diharapkan bisa mengembangkan sektor pertanian di Banjarnegara dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Kedepan diharapkan bukan hanya kentang namun juga hasil pertanian lainnya," katanya.
Bupati mencontohkan, pada saat ini Banjarnegara memiliki industri kentang Kelompok Anugrah Desa Batur di Desa Batur, Kecamataman Batur.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024