Solo (Antaranews Jateng) - Perum Bulog Subdivisi Regional III Surakarta tetap menyalurkan beras kepada para pedagang di sejumlah pasar tradisional meski permintaan lesu.
     
"Permintaan dari pedagang sebetulnya sangat rendah tetapi Bulog tetap memastikan penyaluran berjalan sebagaimana mestinya," kata Kepala Perum Bulog Subdivisi Regional III Surakarta Titov Agus Sabelia di Solo, Jumat.
     
Ia mengatakan rendahnya permintaan tersebut karena saat ini masih berlangsung masa panen untuk masa tanam kedua sehingga harga beras cukup terjangkau. 
     
"Tetapi kami tetap menjual harga beras di bawah HET (harga eceran tertinggi, red), untuk beras premium di harga Rp11.500/kg atau di bawah HET yang mencapai Rp12.800/kg. Sedangkan beras kualitas medium kami jual dengan harga Rp8.950/kg atau di bawah HET Rp9.450/kg," katanya.
     
Meski tidak menyebutkan angka pasti, dikatakannya, penyaluran beras kepada para pedagang masih di atas 100 kg/bulan. 
     
"Prediksi kami memasuki bulan Oktober permintaan dari para pedagang akan meningkat karena pada saat itu volume panen mulai menipis sehingga kemungkinan harga sedikit naik," katanya.
     
Sementara itu, salah satu pedagang beras di Pasar Gede Ali Wiyono mengatakan saat ini tidak lagi mengambil beras dari Bulog yang dikemas dengan merek Beras Kita tersebut.
     
"Saya lihat kualitasnya tidak sebagus yang disalurkan secara curah sebelumnya. Saya pernah mengajukan dan jual tetapi tidak laku, jadi sekarang saya tidak ambil," katanya.
     
Ali mengatakan saat ini lebih memilih untuk menjual beras dari distributor. Meski harga sedikit lebih mahal, namun pembelinya cukup banyak.
     
"Untuk beras C4 itu kualitas medium saya jual Rp9.500/kg, kalau beras C4 Raja yaitu premium saya jual dengan harga Rp12.500/kg," katanya.