Semarang (Antaranews Jateng) - Empat menteri dari Kabinet Kerja dijadwalkan menghadiri even Caring For Nation 2 di Semarang yang merupakan kolaborasi alumni dua perguruan tinggi negeri (PTN).
   
 "Ada empat menteri yang dijadwalkan hadir pada Caring For Nation 2, dua di antaranya sudah 'confirm'," kata Wakil Ketua Pengarah Kegiatan Caring For Nation 2 Ardiansyah di Semarang, Rabu.
 
  Caring For Nation 2 merupakan kolaborasi kedua kalinya antara Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Diponegoro Semarang dan Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (Kagama).
   
 Ardiansyah menyebutkan pelaksanaan Caring For Nation 2 berlangsung 14-15 Juli 2018, sementara kehadiran empat menteri itu dijadwalkan pada hari kedua atau puncaknya, yakni 15 Juli 2018.
   
 Empat menteri tersebut, yakni Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Riset dan Dikti Mohammad Nasir, dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
 
   "Dari Kagama Pak Basuki (Menteri PUPR) dan Pak Budi (Menhub), dari IKA Undip ada Pak Tjahjo (Mendagri) dan Pak Nasir (Menristek Dikti). Yang sudah 'confirm', Pak Basuki dan Pak Nasir," katanya.
 
   Menurut dia, even Caring For Nation sebenarnya ide dari Sri Puryono, Wakil Sekretaris Jenderal Kagama Pusat yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Jateng yang akan berlangsung kedua kalinya ini.
 
   "Ide dasarnya sebenarnya bagaimana agar alumni kedua PTN ini bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya di Jateng. Ya, dengan Caring For Nation ini," katanya.
   
 Banyak kegiatan yang terangkum dalam Caring For Nation 2, antara lain bantuan jamban sehat bagi masyarakat di Kemijen Semarang, "fun walk", dan pameran produk UMKM dan kuliner.
   
 "Target kami, ada 5.000 peserta 'fun walk' pada 15 Juli mendatang. Sekarang ini, sudah lebih dari 1.000 pendaftar. Harapan kami, bisa lebih banyak lagi. Daftarnya Rp25 ribu/orang," katanya.
 
   Diakuinya, sebenarnya ada lebih banyak kegiatan yang direncanakan dalam Caring For Nation 2, seperti bedah rumah tidak layak huni, tetapi ternyata sudah keduluan Kementerian PUPR.

     "Makanya, kemudian diganti dengan bantuan jamban sehat. Tahun depan, kami akan rancang agar bedah rumah tidak layak huni bisa terealisasi. Target kami, 500 rumah yang dibedah," kata Ardiansyah.
 
   Sementara itu, Dr. dr. Budi Laksono selaku penanggung jawab bantuan jamban sehat menyebutkan bantuan jamban sehat diberikan kepada 34 kepala keluarga di RT 4/RW 5 Kemijen, Semarang Utara.
 
   "Ini bukan jamban umum, tetapi jamban keluarga. Kami ingin setiap keluarga memiliki jamban yang sehat," kata pengurus IKA Undip yang juga Sekretaris Jenderal WC 4 All tersebut.