Sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan panitia penyelenggara APG 2018 atau INAPGOC di Jakarta, Rabu, catur akan memperebutkan 12 medali emas dan untuk cabang olahraga ini kontingen Indonesia menargetkan mampu menyumbang empat medali emas.
Target ini memang cukup besar, namun jika dilihat dari hasil perlombaan yang digelar sejak Minggu (7/10), peluang atlet Indonesia untuk meraih emas cukup besar. Khusus untuk hari ini ada tiga atlet yang berpeluang karena sudah memimpin perolehan poin.
Pada kelas VI-B-1 (buta total) standar perorangan wanita Debi Ariesta hingga babak keenam memimpin dengan 5,5 poin. Begitu juga dengan Simanja Nasip Farta di kelas PI (daksa) yang hingga babak keenam mengumpulkan 5,5 poin.
Untuk kelas VI-B1 pria, Hendi Wirawan masih menjadi unggulan meski ia harus kalah menghadapi pecatur Filipina Ching Francis yang unggul setengah poin dari 4,5 poin yang diraih Hendi.
"Peluang untuk meraih tiga emas untuk hari ini memang terbuka. Target kami dari kelas VI-B1 pria dan wanita serta PI wanita," kata Koordinator National Paralympic Committee (NPC) catur Indonesia Tedy Wiharto.
Selain dari tiga atlet tersebut, kontingen catur Indonesia ditargetkan juga mampu mempersembahkan medali emas dari nomor beregu. Persaingan sendiri diprediksi bakal ketat hingga pertandingan babak terakhir.
NPC Indonesia telah memetakan peluang medali, namun dalam pelaksanaannya muncul beberapa kejutan. Seperti halnya di tenpin boling. Meski tanpa target emas, namun hasilnya mampu menyumbang prestasi tertinggi melalui Elsa Maris dari nomor TPB4. Peluang untuk menambah medali juga terbuka.
Begitu juga dengan tenis meja. Saat ini kurang satu medali emas yang belum diraih setelah David Jacobs mengurangi beban target dengan meraih emas. Prestasi tertinggi masih ditunggu mengingat cabang ini menargetkan dua medali emas.
Sementara itu pada hari kelima pelakasanaan pesta olahraga atlet disabilitas ini, cabang olahraga atletik bakal memperebutkan 34 medali emas. Jumlah ini cukup besar dan Indonesia kembali berpeluang mencuri medali itu.
Salah satu atlet yang kembali berpeluang mencetak emas adalah Sapto Yugo Purnomo. Atlet asal Jawa Tengah ini bakal turun pada nomor lari 400 meter T37 dan estafet 4X100 meter dan peluang untuk meraih hasil terbaik cukup terbuka.
Sebelumnya atlet berusia 20 tahun ini telah menyumbang dua medali emas dari nomor 100 meter T37 putra dan bahkan mampu memecahkan rekor Asia. Satu emas lagi didapat dari nomor 200 meter T37 putra.
Begitu juga dari kolam renang. Indonesia terus menunggu terciptanya kembali emas. Hingga saat ini baru satu emas yang didapat dari empat yang ditargetkan. Emas pertama renang dipersembahkan oleh Syuci Indriani dari nomor 100 meter gaya dada putri SB14.