Boyolali (Antaranews Jateng) - Suasana haru mewarnai penyerahan santunan PT
Jasa Raharja kepada ahli waris korban kecelakaan maut di Mojosongo
Boyolali, Senin.

Upacara penyerahan santunan yang masih dalam suasana duka itu berlangsung
di rumah almarhum Atmorejo (75) yang dihadiri Camat Ampel Siti Askariyah, Kepala Desa Urut Sewu Sri Haryanto, KBO Lantas Polres Boyolali Iptu Maryanto, Kepala Jasa Raharja Perwakilan Surakarta Radito Risangadi, dan Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Klaten Rusmanto.

Kecelakaan maut antara bus pariwisata dan mobil izusu itu mengakibatkan tujuh orang tewas dan dua lainnya luka-luka. Korban tewas merupakan satu keluargaantara lain Atmorejo (70) dan istri Sikam (70), anak Slameto (50) dan istri Arini (51), Yasinta (25) dan suaminya Dwi Bagus Windarto (26) serta Nia (20).

Kepala perwakilan Jasa Raharja Surakarta Radito Risangadi yang mewakil Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Tengah Bambang Panular mengatakan, seluruh  
korban kecelakaan di Mojosongo itu terjamin Jasa Raharja. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 34 Tahun 1964.

Korban meninggal menerima santunan Jasa Raharja sebesar Rp50 juta, sedangkan korban luka menerima biaya perawatan maksimal Rp20 juta. Jasa Raharja juga
sudah menerbitkan surat jaminan biaya perawatan kepada Rumah Sakit di Boyolali.

Menurut keterangan, ada satu korban yang menerima bantuan penguburan dari Jasa Raharja sebesar Rp 4 juta karena tidak memiliki ahli waris. Sementara satu korban
lainnya dibayar oleh perwakilan Jasa Raharja Sukoharjo.

Jasa Raharja sebagai pelaksana UU nomor 33 dan 34 tahun 1964 bertugas memberikan santunan kepada ahli waris korban kecelakaan.

Untuk itu Jasa Raharja selalu menerapkan sistem jemput bola dengan mendatangi rumah kecelakaan,agar penyerahan santunan dapat dilakukan secepatnya.

Kecelakaan maut yang terjadi sabtu sore itu antara bus pariwisata PO Mata Trans AD-1417- DH yang dikemudikan Arif Hartanto (46) warga Klaten dengan Isuzu Panther AD-8447-KS yang mengangkut sembilan penumpang.

Bus yang melaju dari arah barat (Semarang menuju Solo) sesampainya di pertigaan Wika jalan raya Semarang-Solo Dukuh Pomah Desa Mojosongo Kecamatan Mojosongo Boyolali berusaha menghindari kendaraan tak dikenal.

Bus kemudian oleng lepas kendali melompati median jalan masuk jalur
kendaraan dari arah berlawanan. Dalam waktu bersamaan dari arah timur melaju
isuzu panther yang dikemudikan Dwi Bagus Windarto,sehingga rabrakan tak
terhindarkan.

Kecelakaan itu sudah ditangani Satlantas Polres Boyolali dan tim dari Ditlantas Polda Jateng yang ikut terjun ke lokasi kejadian.