Bank Jateng buka cabang pembantu syariah Cilacap
Sabtu, 3 November 2018 13:39 WIB
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji membuka secara resmi Kantor Cabang Pembantu Bank Jateng Syariah di Jalan Suprapto Cilacap, Jumat (2/11). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan ruang oleh Bupati, yang disaksikan oleh Kepala OJK Purwokerto Sumarlan, Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya yang diwakili oleh Kepala Divisi Syariah Rizeni Arifin, dan undangan lain. (Foto: Humas Bank Jateng)
Cilacap - Bank Jateng Cabang Syariah Purwokerto membuka Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Cilacap di Jalan Jenderal Suprapto yang diresmikan Bupati Tatto Suwarto Pamuji, Jumat (2/11), ditandai dengan pengguntingan pita dan peninjauan ruangan.
Acara tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini, Kepala OJK Purwokerto Sumarlan, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Syamsuhadi Irsyad MH, Kepala Divisi Syariah Bank Jateng Rizeni Arifin, dan para tamu undangan.
Kepala Divisi Syariah Bank Jateng Rizeni Arifin mengatakan Bank Jateng adalah lembaga keuangan yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan banyak harapan dari pemilik saham maupun managemen Bank Jateng untuk mendukung perekonomian yang berbasis syariah.
"Untuk itu kami berharap Bank Jateng Syariah akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah. Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Cilacap tersebut merupakan salah satu upaya strategis untuk terus menerus meningkatkan pelayanan dan manfaat yang diberikan Bank Jateng kepada para nasabah dan masyarakat pada umumnya," katanya.
Rizeni Arifin menjelaskan saat ini Bank Jateng Syariah telah memiliki 187 jaringan kantor yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta, terdiri atas empat kantor cabang di Semarang, Solo, Purwokerto, dan Pekalongan. Ditambah 12 kantor cabang pembantu syariah, 10 kantor kas, dan 100 layanan syariah di kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Jateng konvensional.
Kinerja Bank Jateng sampai 30 September 2018 telah menunjukkan perkembangan usaha yang mampu tumbuh secara baik. Total aset mencapai Rp65,90 triliun dengan konstribusi unit usaha syariah (UUS) sebesar Rp3,50 triliun atau tumbuh sebesar 5,42 persen dari posisi Triwulan III tahun 2017 yang sebesar Rp62,51 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Rp52,19 triliun dengan konstribusi UUS Rp2,07 triliun atau tubuh 1,33 persen dari posisi sebelumnya yakni sebesar Rp51,51 triliun.
Pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp45,57 triliun atau tumbuh 11,43 persen dari posisi akhir Triwulan III tahun 2017 yang sebesar Rp40,89 triliun dengan konstribusi UUS Rp2,47 triliun. Sedangkan laba usaha sampai 1 September 2018 sebesar Rp1,54 triliun atau naik 10,28 persen dari posisi akhir triwulan III Ttahun 2017 yang sebesar Rp1,39 triliun dengan konstribusi UUS Rp94,74 miliar.
Bupati Tatto Suwarto Pamuji mengatakan dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya di sektor ekonomi, keberadaan bank memiliki peranan yang sangat penting dan strategis.
Keberadaan lembaga perbankan, lanjut Tatto, harus mampu berperan sebagai lembaga mediator dan motivator dalam rangka mendorong masyarakat untuk menabung, sebagai pelayan dan penyalur dana untuk masyarakat dan usahawan yang memerlukan jasa perbankkan.
"Kami berharap Bank Jateng Syariah di semakin memantapkan diri dalam menopang perekonomian masyarakat Cilacap karena Cilacap merupakan daerah industri dan menjadi pusat pengembangan investasi di Jawa Tengah bagian selatan," katanya.
Harapan tersebut tidaklah berlebihan karena perkembangan industri di Cilacap akan membawa dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja, perputaran uang yang besar, dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada akhirnya akan meningkatkan laju perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cilacap.
Acara tersebut dihadiri Kepala Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini, Kepala OJK Purwokerto Sumarlan, Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Dr Syamsuhadi Irsyad MH, Kepala Divisi Syariah Bank Jateng Rizeni Arifin, dan para tamu undangan.
Kepala Divisi Syariah Bank Jateng Rizeni Arifin mengatakan Bank Jateng adalah lembaga keuangan yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Tengah dan banyak harapan dari pemilik saham maupun managemen Bank Jateng untuk mendukung perekonomian yang berbasis syariah.
"Untuk itu kami berharap Bank Jateng Syariah akan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pertumbuhan perekonomian di Jawa Tengah. Pembukaan Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Cilacap tersebut merupakan salah satu upaya strategis untuk terus menerus meningkatkan pelayanan dan manfaat yang diberikan Bank Jateng kepada para nasabah dan masyarakat pada umumnya," katanya.
Rizeni Arifin menjelaskan saat ini Bank Jateng Syariah telah memiliki 187 jaringan kantor yang tersebar di Jawa Tengah dan Yogyakarta, terdiri atas empat kantor cabang di Semarang, Solo, Purwokerto, dan Pekalongan. Ditambah 12 kantor cabang pembantu syariah, 10 kantor kas, dan 100 layanan syariah di kantor cabang dan kantor cabang pembantu Bank Jateng konvensional.
Kinerja Bank Jateng sampai 30 September 2018 telah menunjukkan perkembangan usaha yang mampu tumbuh secara baik. Total aset mencapai Rp65,90 triliun dengan konstribusi unit usaha syariah (UUS) sebesar Rp3,50 triliun atau tumbuh sebesar 5,42 persen dari posisi Triwulan III tahun 2017 yang sebesar Rp62,51 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Rp52,19 triliun dengan konstribusi UUS Rp2,07 triliun atau tubuh 1,33 persen dari posisi sebelumnya yakni sebesar Rp51,51 triliun.
Pembiayaan yang disalurkan telah mencapai Rp45,57 triliun atau tumbuh 11,43 persen dari posisi akhir Triwulan III tahun 2017 yang sebesar Rp40,89 triliun dengan konstribusi UUS Rp2,47 triliun. Sedangkan laba usaha sampai 1 September 2018 sebesar Rp1,54 triliun atau naik 10,28 persen dari posisi akhir triwulan III Ttahun 2017 yang sebesar Rp1,39 triliun dengan konstribusi UUS Rp94,74 miliar.
Bupati Tatto Suwarto Pamuji mengatakan dalam pelaksanaan pembangunan, khususnya di sektor ekonomi, keberadaan bank memiliki peranan yang sangat penting dan strategis.
Keberadaan lembaga perbankan, lanjut Tatto, harus mampu berperan sebagai lembaga mediator dan motivator dalam rangka mendorong masyarakat untuk menabung, sebagai pelayan dan penyalur dana untuk masyarakat dan usahawan yang memerlukan jasa perbankkan.
"Kami berharap Bank Jateng Syariah di semakin memantapkan diri dalam menopang perekonomian masyarakat Cilacap karena Cilacap merupakan daerah industri dan menjadi pusat pengembangan investasi di Jawa Tengah bagian selatan," katanya.
Harapan tersebut tidaklah berlebihan karena perkembangan industri di Cilacap akan membawa dampak positif bagi penyerapan tenaga kerja, perputaran uang yang besar, dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang pada akhirnya akan meningkatkan laju perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Cilacap.
Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB