Semarang (Antaranews Jateng) - Komunitas Sahabat Lestari mempertemukan 30 penyintas kanker dari Kabupaten Kudus, Demak, Jepara, dan Kota Semarang dengan menghadirkan onkolog untuk memberi tambahan wawasan penyintas menuju kesembuhan.

Kopi darat para penyintas kanker terswbut merupakan bentuk komitmen Sahabat Lestari untuk terus terlibat aktif dalam pendampingan penyintas dan memberi edukasi tentang kanker.

Temu penyintas kanker tersebut dikemaa dalam kegiatan seminar tentang serba-serbi kanker paru dan kanker payudara di The Azana Airport Hotel Semarang, Minggu.

Dalam seminar tersebut terungkap bahwa kanker hingga hari ini merupakan salah satu penyakit yang dianggap menakutkan dan mematikan, padahal faktor-faktor pemicu penyakit ini sebenarnya bisa dicegah.

Padahal, kanker kemungkinan besar juga bisa disembuhkan jika penanganan dilakukan dengan cepat dan tepat.

Kopi darat dan seminar itu menjadi kesempatan bagi para penyintas kanker untuk berbagi cerita, saling memberi dukungan moral, juga menambah wawasan agar proses penyembuhan bisa semakin cepat.

Kegiatan ini merupakan langkah nyata Sahabat Lestari yang didukung Hj. Lestari Moerdijat dalam memerangi kanker.

Lestari Moerdijat selaku Ketua Dewan Pembina Sahabat Lestari selama ini memiliki perhatian serius terhadap isu kanker. Atas dedikasinya pula, bulan lalu Lestari Moerdijat mendapatkan penghargaan oleh YKPI di Jakarta.

Hadir sebagai pembicara adalah dr.Ines Nimpuno, MPS MA dari ACT Health, Canberra, Australia. Selain praktisi medis, Inez yang juga dikenal sebagai blogger itu aktif menulis tentang kanker dan penanggulangannya.

Hadir pula dr. Eko Adhi Pangarsa, SpPD, KHOM dari ISHMO (Indonesia Society of Hematology and Medical Oncology)

Imbauan untuk para wanita agar mau mengenali tubuhnya dan bisa bergerak cepat ketika ada kelainan yang muncul.

"Jangan takut periksa dan segera konsultasikan jika muncul gejala kelainan," kata Ines.