Batang (Antaranews Jateng) - Bupati Batang Wihaji menegur pelaksana proyek jembatan penghubung Desa Pandansari, Kabupaten Batang dengan Karangdadap Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, karena progresnya tidak sesuai target.

 "Proyek jembatan penghubung ini harus selesai pada 6 Desember namun sekarang pengerjaannya hanya baru mencapai 26 persen," katanya di Batang, Senin.
 
Menurut dia, sebenarnya proyek pembangunan jembatan penghubung Kabupaten Batang dengan Pekalongan sudah dua kali dikerjakan tetapi proyek sebelumnya mangkrak karena ditinggal kabur oleh pemborong.

"Oleh karena, kami berharap proyek kali ini dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal. Kami optimistis jika pelaksana proyek dapat mengerjakan sesuai dengan deadline maka bisa selesai," katanya.

 Ia meminta konsultan dan pelaksana proyek saling sinergi mempercepat penyelesaian proyek jembatan itu agar tepat waktu, apalagi sebentar lagi memasuki musim hujan. 

"Jika saat ini pengerjaan jembata itu dikebut maka akan cepat selesai. Tentunya akan lebih susah jika proyek belum rampung ketika sudah musim hujan," katanya.

Ia mengatakan untuk melanjutkan proyek yang sempat mangkrak itu, pemkab menggelontorkan anggaran sebesar Rp6 miliar. 

Tahun 2018, kata dia, Pemprov Jateng kembali mengucurkan dana sebanyak Rp3,8 miliar yang diharapkan pada tahun ini proyek yang digarap oleh PT Sarana Indoraya Jakarta itu dapat terselesaikan.
 
Perwakilan Pelaksana Proyek PT Sarana Indoraya M. Afif Ulfah mengatakan untuk mengejar keterlambatan, pihaknya akan mengerahkan para pekerja menambah jam kerja atau lembur. 

"Kendati demikian, persentase item pekerjaan tertinggi disebutnya ada pada gelagar jembatan," katanya.